Share

Bab 38

“W*’alaikumsalam. Tante, apa benar kalau papa akan menikah kembali dengan mama? Kalau iya, bagaimana dengan pernikahan papa dengan tante? Tetap bersama atau berpisah?” tanya Hanif tanpa memberi jeda.

Ibu menatap Renata dengan berjuta tanya. Sementara Renata terdiam membeku mendengar pertanyaan Hanif.

“Tante … Tante,” Hanif kembali berbicara.

“Re,” usik Ibu menghentikan keterdiaman Renata.

Renata mengedipkan matanya. Mencoba mengembalikan kesadarannya yang tadi sempat menghilang akibat pertanyaan Hanif. Tapi bukan pertanyaan Hanif sejujurnya yang menjadi sebab, tapi kehadiran Ibu saat ini yang mendengar pertanyaan Hanif.

“Eh, Hanif. Maaf. Saat ini tante belum bisa berbicara. Nanti tante telpon lagi ya?” sahut Renata tanpa menjawab pertanyaan Hanif sebelumnya.

“Iya, Tante. Hanif tunggu ya jawaban Tante. Assalamu’alaikum,” salam Hanif.

“W*’alaikumsalam.” Renata mengembuskan napasnya. Mencoba tenang agar bisa menghadapi pertanyaan Ibu. Pastilah Ibu akan bertanya tentang ucapan Hanif
saraswatinda

Hi Readers...Mohon maaf untuk jeda kelanjutan cerita ini. Haturnuhun sudah mau menanti. Mogi kalian selalu sehat dan berlimpah rizki ya ...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status