Share

Bandel

Janu bergegas mencari pasien yang dimaksud saat memasuki instalansi gawat darurat.

"Mana orangnya?"

"Itu, Dokter!"

Si perawat menunjuk ranjang paling ujung. Tampak seorang gadis sedang berbaring menyamping. Di sebelahnya ada seorang wanita paruh baya sedang duduk menunggu.

"Tante?"

Wanita paruh baya itu menoleh. Benar saja, itu Sarah mamanya Nadine. Bersamaan dengan itu, gadis itupun ikut menoleh.

"Janu, ini sakit," lirih Nadine manja sambil memegang perut. Wajahnya begitu pucat dengan peluh yang mengucur di dahi.

Janu langsung memasang stetoskop dan memeriksna perut Nadine dengan teliti. Benar saja, asam lambungnya parah. Hingga lelaki itu menggeleng karena tak habis pikir.

"Kamu makan apa?"

Ada nada amarah dalam suara Janu. Dia sudah mengingatkan berkali-kali agar gadis itu menjaga pola makan. Asam lambung tidak bisa dianggap remeh. Jika sudah parah dan menjadi GERD maka akan berbahaya.

"Bakso mercon." Suara Nadine nyaris tak terdengar saat mengucapkannya. Dia takut jika lelaki itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status