Kemacetan di jalan membuat Stefan gusar setengah mati, ia sudah sangat tidak sabar untuk bertemu dengan Shaelana. Kaca mobil sengaja ia buka karena ingin membeli sesuatu yang di jual oleh pedagang asongan, tanpa ia sadari Sherin kini ada di dalam mobil yang berada di belakangnya. Sherin memang tidak melihat Stefan, tapi dari plat nomornya ia tau kalau itu mobil Stefan.
Hari ini Sherin baru saja menghadiri acara pernikahan sahabatnya tapi karena Stefan sibuk dan Lilyana meminta Stefan untuk menemaninya pergi ke suatu tempat, mau tidak mau Sherin akhirnya pergi sendirian menggunakan mobil Stefani yang tidak dipakai. Sherin sesungguhnya agak kesulitan saat membawa mobil Stefani, dan pada saat lampu lalu lintas berganti hijau Sherin akhirnya kehilangan mobil Stefan yang sudah pergi mendahuluinya. Sherin merasakan sesuatu yang mengganjal di hatinya tentang Stefan, meski sudah mengabarinya sebelum pergi tapi hati Sherin tetap gundah. Dengan hati-hati dan sedikit menaikkan kecepaSejak lima belas menit yang lalu, Sherin sudah terbangun pasca melakukan kuretase namun hingga kini ia belum tau kalau anaknya sudah tiada. Sakit di seluruh tubuh membuatnya kesulitan untuk duduk di brankar, sekarang ia hanya bisa berbaring menunggu seseorang datang menjenguknya. Pintu kamar rawat terbuka, Stefan masuk dengan raut wajah yang sulit di artikan. Antara amarah, kesedihan dan rasa benci tercampur di hatinya. Sherin awalnya ingin mengeluhkan rasa sakitnya pada Stefan, tapi otaknya langsung mengingat lagi kejadian sebelum kecelakaan. Sherin membalikkan badan dan memunggungi Stefan, ia muak melihat wajah lelaki yang selalu menyakiti hatinya bahkan ketika ia sudah berhasil memenuhi keinginannya. "Sherin," panggil Stefan. "Gak usah jelasin apa-apa Stef, aku tau kok dia pacar kamu. Ternyata kebiasaan buruk kamu gak pernah hilang meskipun sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ayah," Stefan tersenyum sinis, menjadi seorang ayah? ayah unt
Dua minggu berlalu, begitu banyak kejadian yang sudah terlewati. Di mulai dari kabar buruk tentang sidang perceraian Stefan dan Sherin, lalu kabar baik tentang Sera yang sudah diizinkan pulang oleh dokter. Sherin yang awalnya menolak di ceraikan, kini sudah mulai menerima dengan ikhlas perpisahan antara dirinya dan Stefan. Sherin sadar, sekeras apapun ia berusaha untuk tetap di sisi Stefan jika hanya ia yang berusaha maka semuanya akan sia-sia. Sherin percaya, akan ada pelangi setelah badai. Sebenarnya Sherin sudah sedari dulu sadar kalau Stefan tidak sepenuhnya mencintai dirinya, tapi ia begitu keras kepala untuk tetap mempertahankan diri di sisi Stefan. Sidang pertama berjalan lancar, Sherin dan Stefan sudah mantap untuk berpisah meskipun majelis hakim sudah menasehati mereka berdua. Setelah sidang pertama selesai, beban yang selama ini menghimpit hati Sherin seakan lenyap begitu saja. Sherin merasa bahagia, dan siap menjalani hidupnya yang baru setelah sidang
Sebelum melancarkan aksinya, Ivan terlebih dahulu membaca situasi di kediaman Priscilla. Ivan harus mengetahui tempat mana yang paling aman untuk ia melancarkan aksinya, dan yang paling penting adalah tempat ini harus jarang dilalui orang-orang agar tidak ada saksi mata yang melihat perbuatannya. Satu hari mempelajari situasi, Ivan akhirnya dapat menemukan tempat dimana ia akan membunuh Priscilla. Ivan berharap semoga kali ini rencananya berjalan dengan mulus tanpa jejak dan saksi mata, Ivan harus berusaha keras menjalankan misi ini agar bisa mengobati penyakit ibunya tanpa harus meminjam uang ke rentenir lagi. Di dalam sakunya, Ivan sudah menyiapkan sepasang handscoon dan sebuah pisau lipat untuk membunuh Priscilla. Setelah Ivan pergi, orang suruhan Albert segera menelepon Albert untuk mengabarkan pengintaiannya. Ternyata Ivan masih tetap bodoh seperti dulu, ia benar-benar tidak memiliki bakat untuk menjadi penjahat kelas kakap. Ivan bahkan tidak menyadari kalau sedari
Jay kembali ke kantor setelah selesai mengurus semua kebutuhan Priscilla, tapi baru saja ia sampai tiba-tiba Niko sudah membawakan berita buruk untuknya. Niko memberitahukan padanya kalau Diandra kini sudah bebas dan yang membebaskannya adalah Albert, pengacara yang dulu juga membebaskan Stefan saat tersandung masalah kematian Kalina. "Dia pasti udah ngorbanin banyak hal buat bebasin Diandra," ucap Niko."Apa papi Andrew tau soal bebasnya Diandra?" Niko menggelengkan kepalanya, "Pak Andrew masih sibuk mengurus pembukaan cabang perusahaannya di Vietnam, kalau Pak Andrew sampai tau sudah pasti dia akan mengajukan banding untuk menjebloskan Diandra lagi ke dalam penjara dan usaha Albert membebaskannya akan sia-sia." "Kita hanya bisa berharap semoga perempuan jahat itu tidak menggangu kehidupan kamu dan Priscilla lagi," sambung Niko. "Semoga aja Nik, sejujurnya gue juga jadi agak khawatir sekarang. Gue takut kalau dia bakal datang lagi da
Sesampainya Dayat di kediaman Albert, ia langsung menyeret Ivan seperti menyeret seekor kambing ke hadapan Albert. Ivan sudah gemetar ketakutan ketika mengetahui siapa yang ada di hadapannya kini, aura dan tatapan Albert begitu mengintimidasi Ivan. Ivan tertunduk tidak berani menatap mata Albert, Albert belum berkata apapun tapi rasanya Ivan sudah ketakutan setengah mati."Ini barang buktinya bos," Dayat menyerahkan sebuah pisau lipat milik Ivan, masih ada darah Priscilla yang menempel di pisau tersebut.Albert memperhatikan pisau itu setiap detilnya, "Pisau murahan," ucapnya, lalu membuang pisau itu ke tempat sampah."Tolong lepaskan saya pak Albert," Ivan memohon dan berlutut di kaki Albert."Saya bisa lepaskan kamu, asalkan kamu berhenti bekerja untuk Diandra."Ivan terdiam sejenak, jika ia berhenti bekerja untuk Diandra otomatis uang muka yang sudah ia terima har
Di pagi hari Jay baru tau tentang insiden yang menimpa Priscilla semalam, setelah membaca pesan dari Nadine Jay langsung pergi ke kontrakan Leonard. Niko pun ikut serta bersama Jay, karena ia curiga kalau kejadian yang menimpa Priscilla tadi malam ada hubungannya dengan Diandra. "Kamu yakin ini gak ada hubungannya sama Diandra?" tanya Niko. Nadine mengangguk ragu, Nadine tidak bisa menuduh Diandra karena ia juga tidak tau siapa yang sudah menyerang Priscilla dan siapa dua orang yang sudah menyelamatkan Priscilla. "Nik, gue yakin banget kalau ini ulah Diandra. Kejadian penyerangan itu terjadi sesudah Diandra bebas dari penjara kan?" "Tapi Jay, Nadine aja yang semalem ada di TKP gak bisa kan bilang kalau kejadian itu ada sangkut pautnya dengan Diandra." Niko membantah pendapat Jay bukan tanpa sebab, ia hanya tidak ingin menuduh seseorang tanpa bukti. "Oke kalau gitu kita langsung aja ke rumahnya Frederick, kita pastiin itu ulah dia ata
Setelah kejadian kemarin, Priscilla akhirnya pindah ke rumah Jay hari itu juga. Jay tidak ingin Priscilla celaka lagi, memang Diandra sudah tidak ada lagi di sini tapi Jay tetap khawatir jika Priscilla akan terluka lagi. Priscilla tidak membawa banyak barang saat pindah ke rumah Jay, ia hanya membawa pakaiannya dan beberapa kebutuhan Sera. Sebenarnya di sana semuanya sudah tersedia lengkap untuk Priscilla, tapi Priscilla tetap ingin membawa barang yang ada di kontrakan karena sebagian merupakan hadiah dari orang-orang yang menjenguk Priscilla. Priscilla harus menghargai pemberian mereka, meskipun nominalnya tidak seberapa tapi mereka sudah menunjukkan kepedulian terhadapnya. Saat Priscilla sampai di sana, ia di sambut oleh seorang art dan baby sitter yang ditugaskan untuk membantu Priscilla nanti dalam merawat Sera. Jay tidak sembarangan dalam mempekerjakan baby sitter, ia mengambil seorang baby sitter yang memiliki pengetahuan dan jam kerja tinggi dalam mengurus bayi. Set
Kabar tentang rencana pernikahan Priscilla dan Jay sudah tersebar luas di kalangan kolega Andrew, ada yang mendukung pernikahan mereka dan ada juga yang mencibir. Selama Andrew tidak menggubris ucapan mereka, maka Jay juga tidak akan ambil pusing dengan ejekan yang melintas di telinganya. Tapi berbeda dengan Lilyana, ia nampak begitu emosi saat tau keluarganya menjadi bahan ejekan karena Jay dan Priscilla. Awalnya Lilyana menentang rencana pernikahan ini di lanjutkan, tapi setelah Andrew mengancamnya sedikit ia langsung bungkam. Saat jam makan siang, Jay menjemput Priscilla untuk fitting gaun pengantin ke butik. Tadinya Jay ingin fitting di rumahnya saja, tapi Priscilla berpikir itu akan sangat merepotkan karena pihak butik harus bolak balik membawa gaun pengantin. Gaun pengantin yang Priscilla pesan juga tidak terlalu mewah, tapi tetap menonjolkan kesan elegannya. Karena Priscilla masih menyusui Sera, jadi ia meminta di rancangkan gaun yang mudah di lepas bagian