Share

Chapter 85

Sejak lima belas menit yang lalu, Sherin sudah terbangun pasca melakukan kuretase namun hingga kini ia belum tau kalau anaknya sudah tiada. Sakit di seluruh tubuh membuatnya kesulitan untuk duduk di brankar, sekarang ia hanya bisa berbaring menunggu seseorang datang menjenguknya.

Pintu kamar rawat terbuka, Stefan masuk dengan raut wajah yang sulit di artikan. Antara amarah, kesedihan dan rasa benci tercampur di hatinya. Sherin awalnya ingin mengeluhkan rasa sakitnya pada Stefan, tapi otaknya langsung mengingat lagi kejadian sebelum kecelakaan. Sherin membalikkan badan dan memunggungi Stefan, ia muak melihat wajah lelaki yang selalu menyakiti hatinya bahkan ketika ia sudah berhasil memenuhi keinginannya.

"Sherin," panggil Stefan.

"Gak usah jelasin apa-apa Stef, aku tau kok dia pacar kamu. Ternyata kebiasaan buruk kamu gak pernah hilang meskipun sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ayah,"

Stefan tersenyum sinis, menjadi seorang ayah? ayah unt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status