Share

Chapter 85 A

Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (85)

"Masih pusing, A'?" jawab Dina melihat suaminya yang langsung menghambur ke kasur saat mereka sampai di rumah.

"Lumayan," jawab Al singkat.

Dina mendekati suaminya, meletakkan kepalanya di paha, kemudian memijatnya pelan. Merasa bersalah sebab telah memaksa suaminya bermain wahana.

"Maaf ya, A', gara-gara Dina Aa' jadi seperti ini," sesal Dina.

"Hem." Al menyahut singkat, sembari menikmati pijatan istrinya.

"Lagian Aa' sih, kurang ekspresif. Harusnya naik wahana tuh keluarkan ekspresinya. Teriak sekencang-kencangnya. Nggak usah gengsi, kan semua orang juga teriak? Itu untuk mengurangi rasa tegang kita. Kalau kita tegang, terus hanya diam aja, ya begini jadinya." Dina mengomel panjang kali lebar sambil terus memijat kepala suaminya.

"Jadi sebenarnya, kamu ini niat minta maaf atau ngomelin saya sih?"

Dina terkekeh,"mungkin dua-duanya," sahutnya.

"Aneh!"

"Kok aneh?"

"Dua hal yang bertentangan dilakukan dalam waktu bersamaan oleh seorang yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status