Share

Bab 15.A

(POV Lutfi)

Flashback enam tahun yang lalu.

"Fi, aku hamil," bisik Sabrina waktu kami janjian di warung kopi, untung saja di sini tak ada siapa-siapa, pemiliknya pun sedang di dalam tak mungkin bisa mendengarkan.

Jelas saja aku menganga, masa baru satu kali melakukan langsung jadi? fikirku.

"Gimana ini, Fi? kalau ayahku tahu habislah aku." Sabrina nampak sedih.

Awalnya aku dan Sabrina berpacaran secara sehat. Namun, karena ia sering nyamperin ke rumah dengan pakaian agak terbuka, sejak itulah aku tergoda.

Ayahku bekerja di sebuah pabrik penggilingan batu, sedangkan ibu sehari-hari ngurus sawah, pulang jam satu siang.

Laila kuliah, dan adikku yang tengah sudah menikah. Kalau kata orang Sunda aku itu dirunghal, alias dilangkahi karena adikku Lusi nikah duluan.

Karena di rumah tak ada siapa-siapa dan Sabrina sering datang ke rumah, jadilah kami tergoda rayuan setan, hingga melakukan itu sampai kebablasan.

Waktu itu aku minta maaf pada Sabrina, tapi ia bilang tak apa-apa, karena kami sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status