Share

Bab 19.A

"Tapi ini menyangkut anak kami, Teh. Teteh 'kan udah tahu soal Rafka. Tolong beri kami kesempatan bicara ya." Begitu katanya.

"A Ufi itu ayahnya Rafka, tolonglah Teteh jangan egois." Dia bicara lagi.

Enak sekali dia bicara, tak memikirkan perasaanku seperti apa.

"Loudspeaker aja, Yang." Mas Lutfi menyahut.

Aku pun menuruti perintahnya.

"Sabrina, mau ngomong apa ayo bicara saja, kalau bicara berdua aku ga bisa, kasihan istriku takut sakit hati," ucap Mas Lutfi.

Hatiku terenyuh, segitunya ia menjaga perasaanku, kalau begini apa alasan aku cemburu? sudah jelas ia sayang padaku.

"Begini, Fi. Rafka sakit DBD, dia dirawat di rumah sakit. Sementara kamu cuma ngasih tiga juta, Rafka ga punya BPJS, aku bingung, Fi. Kamu bisa 'kan tolong aku," pinta Sabrina.

Nada bicaranya terdengar santai, malah aku yang emosi. Memang sih dia anak Mas Lutfi tapi dalam hati ada rasa tak rela saat suamiku ngasih uang padanya, gimana kalau perempuan itu ngada-ngada?

"Ayahmu yang kaya raya itu 'kan ada? masa ngan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status