Share

Bab 32.B

"Saya bantu ya, Bu," ucap dokter Diana, lalu ia membantu membenarkan posisi bayi sedangkan Mas Lutfi membantu melepas kancing bajuku.

"Tenang ya, Yang, ucap bismillah," bisik Mas Lutfi.

Hisapan perama bayi itu terasa ngilu di ujung payud*r*ku, rasanya perih sekali.

"Aduh, Mas, sakit, aduh sakit." Aku meringis.

"Sakit, Yang, sakit lepas." Di saat yang bersamaan Mas Lutfi pun meringis, hingga dokter Diana keheranan.

"Bapak kenapa?" tanya dokter Diana dengan tatapan aneh.

"E-eh maaf, Yang," ujarku, ternyata barusan aku kembali mencengkram sel*ngkang*n Mas Lutfi pantas saja ia ikutan meringis lagi.

"Tega kamu, Yang," balas Mas Lutfi sambil mendelikkan mata.

"Ya maaf, abis gimana lagi sakit banget ini," ujarku masih meringis.

"Awal-awal menyusui memang begitu Bu Risti, nanti kalau terbiasa juga ga bakal terasa apa-apa," sahut Dokter Diana.

"Awalnya doang yang sakit, Yang, nanti juga lama-lama enak," celetuk Mas Lutfi membuatku mengulum senyum, begitu pula dengan Dokter Diana.

"Apanya yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status