Share

Sekolah Bahasa Belanda

Aldert terlihat gusar saat aku pulang, entah mengapa. Dia bahkan mengerucutkan bibir saat aku menyapa secara personal. Tak ada secuil kecil pun kata terlontar dari dirinya. Tentu saja aku berusaha untuk mengabaikannya, anggap saja tak pernah terjadi apa-apa. Toh, memang seperti itulah keadaan Aldert. Iya, kan?

"Kamu bahagia hari ini, Aldert?" sapaku tadi begitu membuka pintu belakang dan menjumpai dia di sofa ruang keluarga. "Bagaimana kata psikiater, kamu baik-baik saja, kan?" 

Aldert malah membelalak di sini dan aku sedikit ngeri. Maksudku, apakah sapaan seperti itu tidak lazim bagi seseorang yang sakit? Eh maksudku, mengalami gangguan kejiwaan. Padahal itu tadi manis sekali, bukan? 

"Oke Aldert, aku permisi ke atas dulu, ya?" kataku akhirnya setelah sekian detik

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status