Share

Semoga Happy Ending

Tak terpancing sedikit pun untuk terlibat pembicaraan dengan Aldert---jangan sampai lengah dan tersihir lagi---aku meninggalkan dia di ruang keluarga. Kembali ke tujuan awal, membuat sup sayuran plus makaroni. Sebentar lagi masuk waktu makan siang. Kalau melihat dari daftar menu sih, Frank family mau makan roti, salad dan jagung manis rebus. 

Apa lebih baik mengikuti menu mereka saja, ya? Lagi pula aku masih dag dig dug menunggu hasil pembicaraan darurat antara Mama, Tante Ariane dan Om Frank. Takut kurang konsentrasi. Berbahaya sekali kan, karena harus melibatkan benda-benda tajam dan api? Ya, memang aku bukan Aldert si Crazy Brengsek Predator ganas yang bisa membakar bajunya sendiri, sih. Tapi, kan …? Ah, sepertinya selera makanku juga belum switched on, kan? 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status