William mengumpulkan keempat anaknya setelah kejadian yang menimpa di Orlando Hospital. Beberapa cucunya datang, tapi ada juga yang tidak datang. Sean anak pertama William—yang merupakan ayah Shawn—memiliki empat orang anak. Selena anak keduanya memiliki empat orang anak. Miracle anak ketiganya memiliki tiga orang anak. Terakhir Dominic anak keempatnya memiliki tiga orang anak.Pesta diadakan di mansion William yang ada di kota Manhattan. Pesta pertemuan untuk memperkenalkan Ariel—kekasih Shawn. Pastinya baik Paman ataupun Bibi Shawn ingin tahu tentang sosok Ariel DiLaurentis—dokter bedah cantik—yang berhasil mengambil hati Shawn.Ya, malam itu Ariel tiba di mansion kakek dan nenek Shawn. Dia sudah disambut oleh Paman dan Bibi Shawn yang luar biasa tampan dan cantik. Semua Paman ataupun Bibi Shawn menyambut kedatangannya dengan ramah.Saat mendapatkan undangan makan malam, Ariel sudah seperti ingin berhenti bernapas. Apalagi dia mendengar Paman dan Bibi Shawn turut datang. Bohong rasa
“Ariel, hari ini aku harus meeting.” Shawn mengecup bibir Ariel, sambil memakai dasi ke lehernya. Pria tampan itu nampak segera bergegas ingin pergi. Pagi menyapa dia dan Ariel sudah sibuk.Ariel yang melihat Shawn memakai dasi, langsung mengambil alih, membantu kekasihnya itu. “Iya, Sayang. Aku juga hari ini sibuk. Ada meeting para ahli bedah di sore hari. Malamnya aku memiliki jadwal operasi. Kau tidak apa-apa, kan kalau aku pulang terlambat?”Ariel baru saja mendapatkan info dari ketua Dokter di Orlando Hospital, kalau ada meeting para ahli bedah. Pun dia memiliki jadwal operasi. Astaga, dia tak mengerti kenapa hari ini dirinya sangat sibuk.Shawn mengecup hidung Ariel. “Tidak apa-apa. Aku juga hari ini sangat sibuk. Aku akan mengantarmu ke rumah sakit, setelah itu aku berangkat.”“Apa kau sangat sibuk? Jika iya, aku menyetir saja,” ujar Ariel pelan dan lembut.Ya, mobil yang dibelikan Shawn sudah terparkir di penthouse Shawn. Dokter cantik itu sudah dilarang untuk tinggal di apart
Harmony tersenyum-senyum sambil membaca surat putusan dari management rumah sakit. Surat putusan yang berisikan dokter ahli bedah mendapatkan kenaikan gaji. Hal tersebut tentu saja membuat semua dokter senang.“Ariel, aku yakin ini karena kekasihmu.” Harmony berkata sambil meminum kopi susu.“Hm, tapi apa kenaikan gaji ini hanya untuk ahli bedah saja? Petugas medis yang lain bagaimana?” tanya Ariel penasaran ingin tahu.Harmony meletakan cangkir di tangannya ke atas meja. “Aku dengar, petugas medis lain juga mengalami kenaikan gaji. Well, bekerja di Orlando Hospital memang sangat terjamin. Dan kau sangat beruntung mengencani cucu dari pemilik Orlando Hospital.” Dia terkekeh meledek Ariel.Ariel tersenyum Samar. “Aku senang kalau semua petugas medis mengalami kenaikan gaji. Mereka bisa lebih semangat lagi bekerja.” Tatapan wanita itu teralih ke arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. “Harmony, sepertinya Shawn sudah menjemputku. Ini sudah lewat dari jam sebelas. Sampai besok.”
Shawn menuruti keinginan Ariel. Dia berkencan dengan sang kekasih menggunakan subway. Ini sudah kedua kali dia menggunakan transportasi umum. Dulu dia pernah menggunakan subway bersama ibunya di kala kecil. Tapi sayang, ayahnya murka. Hal itu yang membuat Shawn tidak lagi menggunakan subway. Bahkan dia tak tahu bagaimana menggunakan subway.Bukan New York namanya jika tak padat. Orang berlalu lalang sangat banyak. Berjalan terburu-buru seolah tengah mengejar waktu. Ariel beberapa kali tertabrak orang. Tentunya Shawn langsung memeluk Ariel. Shawn tak membiarkan sang kekasih terluka.“Bagaimana naik subway bersamaku, Shawn? Apa kau suka?” tanya Ariel sambil melingkarkan tangannya ke leher Shawn.Kereta sedang ramai. Shawn dan Ariel berdiri. Ariel memeluk erat leher Shawn. Moment seperti ini yang Ariel inginkan. Wanita itu bahkan merelakan kursinya untuk wanita hamil. Dia lebih menyukai berdiri bersama dengan sang kekasih.Shawn memeluk pinggang Ariel. “Aku menyukai segala hal apa pun as
Ariel melambaikan tangan pada mobil Shawn yang sudah hampir lenyap dari pandangannya. Senyuman manis terlukis. Seperti biasa Ariel diantar dan pastinya nanti akan dijemput. Dokter cantik itu masih belum diperbolehkan untuk menyetir sendiri. Alasannya? Jelas saja Shawn khawatir terjadi sesuatu hal buruk menimpa Ariel.Abel Black dan Yuval DiLaurentis bisa saja melakukan segala cara. Walaupun Shawn memiliki kepercayaan diri bahwa Abel Black sudah bungkam dan tak berani, akan tetapi pria tampan itu tak yakin akan Yuval DiLaurentis. Shawn masih harus waspada kalau Yuval masih berniat merampas Ariel darinya. Itu kenapa Shawn belum mengizinkan Ariel mengemudikan mobil.“Good morning, Dokter Ariel DiLaurentis.” Harmony tersenyum menghampiri Ariel yang nampak seperti remaja jatuh cinta.Ariel masih di lobby melihat bayangan mobil sport milik sang kekasih. Yang membuat dokter cantik itu menjadi perhatian adalah cara Ariel tersenyum, dan cara Ariel melambaikan tangan pada Shawn. Tindakan Ariel
Savannah menikmati dua ice cream di tangannya. Gadis cantik itu sudah dewasa, tapi memang sifatnya selalu seperti anak kecil. Savannah sudah belajar mengurus perusahaan, sayangnya dia tidak suka mengurus perusahaan. Gadis cantik itu lebih menyukai ikut ke butik ibunya.Ya, Stella Geovan merupakan perancang busana ternama. Savannah lebih menyukai membantu pekerjaan ibunya daripada terlibat dalam perusahaan keluarga milik ayah dan ibunya.Savannah memiliki tiga kakak laki-laki yang bisa diandalkan dalam segala hal. Untuk urusan perusahaan keluarga, Savannah selalu mengandalkan ketiga kakak laki-lakinya. Gadis itu memang tak menyukai bergelut di perusahaan keluarganya. “Kalian menjauhlah dariku. Jangan dekat-dekat. Aku ingin menikmati ice cream-ku. Kalau kalian terlalu dekat, membuatku tidak nyaman.” Savannah mengusir dua pengawalnya agar tidak terlalu dekat dengannya.Saat ini Savannah sedang pergi ke mall berjalan-jalan sekaligus berbelanja. Besok dia akan bertemu dengan Ariel dan ka
Mobil Stanley tiba di titik GPS ponsel adiknya. Pria itu masih berada di dalam mobil—menatap mobil sang adik terpakir, namun tak ada dua pengawal adiknya yang selalu setia berada di sisi adiknya itu. Pria itu mengerutkan keningnya merasa ada yang janggal, karena nampak sangat sepi.Stanley keluar dari mobil, dan menghampiri mobil adiknya itu, langsung memeriksa ke dalam mobil, tapi tidak ada siapa pun di dalam mobil. Bahkan dia melihat ponsel adiknya tergeletak di kursi mobil.Napas Stanley mulai memberat, akibat rasa panik yang menyerang. Dia mulai mengendarkann pandangannya—mencari adik sekaligus dua pengawal adiknya. Lalu tatapan Stanley teralih pada dua pengawal adiknya yang tergeletak di tanah.Stanley melebarkan matanya terkejut. Dia memeriksa denyut nadi dua pengawal adiknya itu—dan ternyata denyut nadi dari dua pengawal adiknya itu masih ada. Itu menandakan bahwa dua pengawal adiknya telah dijebak hingga pingsan.“Berengsek!” umpat Stanley kasar penuh emosi. Benaknya memikirka
Suara bentakan Ariel keras, membuat Yuval, Malvia, dan Flora mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara itu. Tampak senyuman di wajah Yuval terlukis melihat putrinya yang selalu membakang akhirnya sudah pulang.“Welcome home.” Yuval bangkit berdiri, dan hendak memeluk Ariel, namun dengan sigap Ariel menjauh dari ayahnya. Dokter cantik itu seolah tak sudi jika dipeluk oleh ayahnya.“Di mana Savannah!” sentak Ariel menatap tajam ayahnya. Kebencian dalam dirinya akan ayahnya semakin menumpuk. Ayahnya itu benar-benar iblis licik dan kejam.Yuval tersenyum sambil menyentuh tangan Ariel. “Tenanglah. Kau sudah datang ke sini. Aku tidak akan menjual adik Shawn itu.”Ariel menyentak kasar tangan ayahnya, dan melayangkan tatapan penuh kebencian pada ayahnya itu. “Lepaskan Savannah!”Yuval mengangkat bahunya tak acuh dan menyeringai sinis. “Maaf aku tidak bisa melepaskan Savannah sekarang. Aku akan melepaskan Savannah, jika kau dan Abel Black sudah menikah.”Tangan Ariel mengepal kuat. Matan