Share

34. Pertemuan Awal

Rintik hujan turun dengan sangat deras, menemani seorang gadis yang sedang berjalan di dalamnya. Dia tidak peduli dengan dinginnya air, yang mengguyur tubuh mungil tersebut.

Saat ini dia hanya ingin menghilangkan segala sesak, yang ada di dalam dada. Menghapus segala jejak air mata, yang masih saja memaksa untuk terus mengalir.

“Kau bodoh Sofia,” umpatnya kepada diri sendiri.

Entah ke mana arah tujuannya, Sofia hanya berjalan mengikuti langkah kaki.

Dia tidak pulang ke apartemen Ettan. Melainkan pergi dari keluarga itu untuk selamanya. Dia tidak mau melihat ibunya terus sakit, apalagi jika Ettan ikut bersamanya. Sudah cukup. Cukup Sofia saja yang pergi dari kehidupan keluarga Askara.

Di dalam rintik hujan, air mata gadis itu terus saja mengalir. Dia menyesali semua kebodohannya. Kenapa harus seperti ini pada akhirnya?

Langkah kecil itu terus melangkah, tanpa tujuan. Tidak tahu harus pergi ke mana? Sebab dia tidak memiliki siapa pun lag

Amy_Asya

Apa kalian merasa pernah baca chapter ini? Yap bener banget, chapter ini sedikit mirip dengan chapter 3. Di mana pertama kali Nicholas dan Sofia bertemu. Jika di chapter 3 hanya melihat dari sudut pandang Nicholas, maka di sini aku menulis dari sudut pandang Sofia... Aku juga mau mengucapkan banyak terima kasih buat kalian semua yang sudah setia baca karya pertama aku dari awal... Thank you buat kalian semua..

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status