Share

48. Menghilangnya El

Beberapa saat sebelumnya.

Arnold menatap keluar kaca jendela mobil, dengan perasaan jenuh. Netra abunya terus saja meneliti pemandangan sekitar. Apalagi perasaan gelisah masih terus saja mengusik pikirannya.

Arzan menoleh sebentar lalu kembali menatap jalanan yang tampak lengang di depan.

Mereka tidak melewati gang sempit, melainkan memutar arah mencari jalan yang lebih lengang. Hanya ada keramaian di depan gedung-gedung sekolah, yang mereka lewati tadi.

Arnold menepuk pundak Arzan dengan tiba-tiba, ketika melihat sesuatu yang ganjil di kawasan sekolah yang baru saja mereka lewati.

“Apa?” Arzan menoleh dengan sedikit tidak suka.

“Lihat ke belakang!” Arnold memutar kepalanya, melihat ke belakang sana.

“Apa?” Arzan masih tidak mengerti. “Mereka sedang menjemput anak-anak mereka. Itu hanya taman kanak-kanak, biasanya di jam seperti ini memang sudah waktunya pulang.”

Arnold menepuk ba

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status