Share

80. Secerca Harapan

Dareen berjalan dengan sedikit tergesa, sehabis menerima panggilan dari Arzan. Dia merasa sedikit khawatir.

Lagi-lagi Arnold—kakaknya itu selalu saja menarik perhatian seorang Dareen. Entah apa yang sebenarnya mendasari perasaan khawatir yang datang dalam diri Dareen. Satu yang dia pahami, meskipun mereka tidak dekat, tetapi mereka tetap seseorang yang memiliki hubungan darah.

Dareen menekan bel setelah sampai di depan pintu apartemen milik Arnold. Dia memang tidak tahu apa pun akses untuk masuk ke dalam sana. Dulu dia tahu, tetapi semenjak dia sering datang tiba-tiba, Arnold mengganti seluruh akses keluar masuk apartemennya, dengan dalih bahwa dia tidak suka diganggu.

“Kau sudah datang?” tanya Arzan ketika sudah membuka pintu.

Dareen mengangguk. Dia langsung saja masuk tanpa menunggu izin dari Arzan lagi.

Melihat ruang tamu yang kosong, tanpa kehadiran Arnold, membuat dahi Dareen sedikit mengernyit. Satu pertanyaan yang terlintas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status