Share

Menunggu kepulangan Farez

Diana duduk sendirian di ruang tamu, menatap jam dinding yang menunjukkan larut malam. Hatinya dipenuhi dengan kegelisahan dan kecemasan. Farez belum juga pulang dan tidak memberi kabar apapun. Pikirannya dipenuhi dengan berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi.

Ia mencoba menghubungi Farez melalui telepon, namun tidak ada jawaban. Setiap detik yang berlalu membuat kegelisahan dalam dirinya semakin memuncak. Diana berusaha menjaga ketenangan, tetapi sulit untuk mengusir rasa cemas yang merasuki pikirannya.

Berbagai pertanyaan terus berputar dalam benaknya. Apakah Farez baik-baik saja? Apa yang sedang terjadi? Mengapa ia tidak memberi kabar? Pikirannya terus menerka-nerka, mencari jawaban yang belum pasti.

Dalam keheningan yang mencekam, Diana berdoa agar Farez baik-baik saja dan segera pulang dengan selamat. Ia mencoba menenangkan dirinya dengan berbagai pemikiran positif, berharap bahwa ada penjelasan yang masuk akal di balik ketidakhadiran Farez.

Waktu terus berlalu, dan larut mala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status