Share

Bab 87

Tangisan Selene di ujung telepon telah berubah menjadi ratapan. “Tuan Muda Sebastian, aku tidak akan mengganggumu lagi nanti. Aku mohon, tolong biarkan aku menjaga anakku. Aku akan terbang jauh dengan anak ini di perutku, dan tidak pernah mencarimu lagi. Aku tidak akan pernah membiarkan anak ini tahu bahwa kau adalah ayahnya, ya? Kumohon…"

"Kau di mana?!" Sebastian bertanya dengan panik.

Di belakangnya, para eksekutif yang telah menunggunya untuk memulai rapat menyaksikan. Kingston, menyadari bahwa situasinya tidak biasa, segera berteriak, "Kita tunda dulu!"

Para eksekutif pun dengan bijak pergi.

Kingston menatap Sebastian. "Tuan, apa yang terjadi?"

Sebastian tidak melihat kembali ke Kingston. Sebaliknya, dia terus mendengarkan dengan seksama di telepon. Ekspresinya dingin dan serius. Suara Selene dipenuhi dengan kengerian ketika dia menjawab, “Tidak, Tuan Muda Sebastian, jangan … jangan datang ke sini.”

Lincoln dengan cepat menyambar telepon itu. “Tuan Muda Sebastian, aku saat ini di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Choirum Rinda Andrianto
aahhh kesel
goodnovel comment avatar
Dumaria Santia Dewi
mengaduk hatiku....kapan Sebastian tau kalau anak Selena anaknya?
goodnovel comment avatar
Tina Rastina
napa macet lg asiknya baca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status