Hilda merasa Raka sama saja seperti kakaknya yang mantan playboy itu. Hilda pun tak sadar mengambil alkohol dan meneguk yaHowek"Minuman apaan nih," melihat gelas minuman, tiba-tiba ia mulai tak sadarkan diriMalam kian larut pesta ulangtahun Hilda berjalan lancar meski acaranya hanya di rumah, tapi jangan di tanya tetap saja mewah. Pukul satu satu dini hari, satu persatu berpamitan namun mereka tak sadar jika yang ulang tahun tak ada di tengah mereka......Keesokan harinya, Gadis kecil bernama Hilda mengerjab-ngerjab melihat sekeliling merasa bukan di kamar sontak ia bangun. Dia menoleh kearah kanan dan betapa terkejut ada seorang lelaki tampan di sampingnya, seketika ia menjerit"Aaaa."Raka terkejut ada cewek menjerit, baru kali ini ada yang berani teriak sekencang itu. Ia bangun dan mengucek mata."Hah, ngapain kamu di sini.""Eh malah aku, kamu yang ngapain di sini.""Tadi malam aku tak ingat habis minum lalu tak sadar, entah minuman apa yang aku minum.""Sama aku juga."Seketi
Waktu pun tak terasa cepat berlalu, kini kandungan Yasmine sudah berusia 7 bulan sedangkan Viona 5 bulan, kedua bumil itu makin doyan makannya apalagi Yasmine berat badannya makin menambah sejak ia mengetahui ternyata ada dua janin di rahimnya.Pagi ini, Yasmine mengajak suaminya jalan pagi karena ia merasa kakinya bengkak. Sedikit-sedikit ia mengajak istirahat duduk di bangku taman."Sayang, rasanya aku udah nggak kuat jalannya.""Ya udah duduk dulu sayang, jangan dipaksain. Ini minumlah," Alden memberikan sebotol minumanDan tanpa jeda ia meneguknya seketika, Alden menela ludah kasar melihat istrinya yang menggemaskan itu."Ih, kau gemesin sih sayang, lucu amat sebotol kau teguk sekejab," mencubit hidung mancung istrinya"Ih, sakit tahu.""Oh ya, nanti kontrol kan sayang.""Hem, kamu bisa ngantar kan.""Bisa dunk, aku mau siaga 24 jam untuk istriku.""Ih so sweet banget suamiku. Udah yuk pulang, mau mandi nih gerah.""Baiklah dindaku, let's go."Keduanya pulang ke apartemen, tak la
Setelah kemarin, meminta ijin pada Arkha untuk melamar Hilda kini Raka bersiap ke sekolah tapi ia akan menjemput calon istrinya dulu. Sepanjang perjalanan ia memikirkan Hilda, ia akan berusaha membuat adek seorang Alden bahagia dengan caranya. Tak lama, mobil mewahnya sudah berada di halamn luas kediaman Arkha."Huh, semoga harimu bahagia," ucap Raka menyemangati diri sendiriLangkah kaki Raka terhenti saat gadis SMP itu berada di depan pintu rumah. Ia terkejut tapi juga bahagia ternyata ia disambut lebih dulu. Dengan mengulas senyuman ceria gadis itu menyapanya"Pagi Kak.""Pagi Hil, kamu kok tau aku udah di sini.""Tau lah, aku nggak tuli.""Huh dasar bocah, mana orangtuamu Hil, aku mau pamit bawa anak orang nih.""Lah iya anak orang, masak anak kucing. Udah ayo masuk."Keduanya masuk dan diajak Hilda ke ruang keluarga"Pagi Om, Tante," sapa ceria Raka"Pagi Ka. Udah sarapan belum.""Udah kok Tante. kalau Om, Tante sudah.""Udah barusan, Ka.""Tante, Raka minta ijin buat ngelamar
Kini, keluarga Jason dan Wijaya tengah mencari pendonor darah untuk Yasmine dan masih kurang 3 kantong lagi. Alden juga tak tinggal diam ia sampai turun ke jalan di bantu para sahabatnya. Seperti saat ini, Alden membawa tulisan 'Saya butuh transfusi darah untuk istri, jika ada yang berkenan hubungi saya, akan ada imbalan besar untuk anda' begitulah kira-kira tulisan yang di tenteng di depan dada nya. Para sahabat terharu dengan apa yang dilakukan oleh Alden, mereka juga ikutan menanyai orang di lampu lintas. Dan tak lama ada beberapa orang ikut Alden. Ia sangat bahagia bisa mendapatkan pendonor hingga meneteskan air mata bersyukur. Sampai di rumahsakit, Arkha dan Nina terbelalak melihat putranya membawa ada sekitar 10 orang untuk siap mendonorkan. Nina bangga putranya yang sangat mencintai istri hingga apapun ia lakukan, sama halnya seperti Arkha demi cinta ia rela melakukan hal yang tak biasa. Alden pun menyuruh mereka satu persatu diperiksa apakah cocok atau tidak.Sejam kemud
Paparazi itu buru-buru kabur karena tak mau identitasnya diketahui. Setelah agak jauh, paparazi menelpon seseorang."Bos, saya sudah mengambil gambar mereka.""Baik kirimkan ke saya.""Siap bos."Sedangkan di rumahsakit, Alden beserta keluarga bingung mencari Hilda dan dari jauh nampak gadis kecil cengengesan seperti tak ada dosa membuat semua kelabakan. Ia tersenyum manis berjalan kearah mereka. Alden dan yang lain menggeleng kepala heran dengan tingkah gadis mereka yang akan jadi seorang Ibu ini."Astaga, kau nak. Bikin kita khawatir tahu," Nina menatap putrinya."He .... sorry semua. Hilda atraksi dulu tadi tapi udah selesai kok," Hilda cengengesan."Kau ini Hil, lupa ya lagi hamil," tutur Nina"Hah, Mami. Hilda lupa," rengek manja Hilda membuat semua menepuk jidat."Baru tahu aku, orang lupa hamil," celetuk Willi."Ya kan namanya manusia ya bisa lupa, ayo Mi kita ke dokter periksa dulu takut kenapa-kenapa.""Baiklah.""Bye semua," Hilda berlalu bersama Nina.Setelah Hilda dan Nin
"Kau tak perlu tahu," ucap kedua orang itu lalu berlari kencang.Yasmine tak kurang akal, ia memencet alarm jika ada penyusup masuk ke dalam rumah.KringKringSemua bergegas mengambil posisi dan benar saja dua orang itu bingung menghadapi para bodyguard Arkha yang jumlahnya 50 orang di kediamannya."Sial, kita kalah cepat.""Kita gunakan prinsip, Enyah atau dienyahkan.'""Oke, bersiaplah."Dua orang itu mulai melawan tak sampai setengah jam mereka kalah dan dibawa para bodyguard menuju ruang bawah tanah Arkha. Arkha yang melihat para penyusup dari atas hanya bisa tersenyum smirk meihat mereka."Kita lihat saja siapa yang akan menang."Arkha memencet nomor telepon menghubungi seseorang."Halo, blokir semua penerbangan internasional atau domestik."Telpon di tutup dan ia masuk untuk turun ke bawah, di bawah keluarga Arkha sudah berkumpul. Arkha pun mendekati agar tak khawatir."Penyusupnya udah ketangkep, sekarang mending balik istirahat semua.""Makasih, Dad.""Iya.""Hoam.""Dasar k
Enam bulan kemudian, Alden , Yasmine dan para sahabat akan melihat pengumuman siapa akan lulus tahun ini. Alden dan Yasmine turun ke ruang makan untuk sarapan terlebih dahulu. Saat akan ke ruang makan, ia menghampiri duo baby gembul yang berusia 6 bulan yang menggemaskan itu."Pagi Mbak," sapa keduanya"Pagi nona, tuan.""Hai tampannya Mami.""Hai, juga Mami," Alden menirukan suara anak kecil membuat Yasmine menjulurkan lidahnya"Hai cantiknya, Daddy," Alden menciumi pipi gembul putrinya bergantian dengan putranya"Udah dulu ya sayang, nanti Mami usahakan pulang cepet ya. Mbak, kami berangkat dulu. Oh ya, kalau ada apa-apa kabari kami," ucap Yasmine pada kedua babysitter mereka bernama Lili dan Rika"Baik nona."Alden dan Yasmine masuk ke dalam mobil dan meluncur ke sekolahnya, sampai di depan gerbang, Yasmine ternganga melihat para cewek adik kelas maupun sebaya mereka berjejer menanti Alden. Yasmine heran kenapa pesona suaminya tak pudar juga."Huh, dasar pada ganjen semua," gerut
Anak buah Arkha kini dikerahkan untuk mencari berita tentang Raka kekasih Hilda tentang kebenaran berita tersebut. 15 menit kemudian, telepon Arga berdering ia melihat dari salah satu anak buahnya ia beranjak dari kursi dan keluar dari kamar putrinya"Halo, bagaimana?""Maaf tuan Arkha, benar tentang kecelakaan pesawat itu dan daftar penumpang ada nama tuan Raka dari New york. Pihak maskapai juga menyarankan agar keluarga yang bersangkutan segera datang untuk tes dna.""Baik terimakasih."Arkha menutup telepon dan menghela nafas berat, ia bingung menyampaikan berita duka ini pada putri kecilnya. Tak terasa air mata Arkha menetes melihat keadaan semua ini. Ia berfikir, apakah ini karma dulunya dia mempermainkan wanita.Nina yang baru saja keluar dari kamar putrinya mencari sang suami tak ada di depan pintu. Ia berjalan pelan saat mengetahui suaminya di balkon, ia terkejut pula suaminya terlihat menangis."Dad, kamu kenapa?" tanya Nina cemas.Arkha mendongak dan menghapus air matanya."M