Share

Bab 28 (Segurat Rasa Cemas Naufal)

Saat sudah tiba di rumah, mata Hanan menatap heran sekeliling halaman. Sunyi dan senyap, lampu-lampu tidak ada yang hidup satu pun. Kemana sang mama pergi? Sepertinya pergi sejak siang hari. Hingga membiarkan suasana rumah yang ditinggal menyeramkan seperti itu. Entah apa kesibukannya, Hanan tidak mengerti. Lebih tepatnya enggan untuk bertanya dan ikut campur.

Dengan bibir yang terus bicara, Hanan membuka pintu rumah. Seram juga ternyata, jika melihat rumah gelap gulita seperti itu. Hanan meraba saklar dan menghidupkan semua lampu di seluruh ruangan. Bergegas menuju kamar, badannya terasa gatal-gatal.

"Entah apa yang dikerjakan Mama, memangnya gak bisa diam aja di rumah? Mentang-mentang janda, gak ada yang ngelarang ini itu. Setidaknya pikirin anak di rumah. Harus banget pergi sampai malam begini. Biasanya juga paling lambat sebelum adzan magrib berkumandang udah di rumah." Hanan terus saja mengoceh, seakan-akan ada orang yang mendengar.

Hanan merogoh mini bag, mencari ponsel nya. He
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status