Share

Mengorbankan perasaan dan kebahagiaanku

Zaara terlihat meremas celana panjang berbahan katun yang dipakainya untuk menormalkan kegugupannya. "Saya tidak bisa, Presdir. Karena saya sudah menikah dan tidak ingin menyakiti hati abang Willy."

Arkan kembali dibakar api cemburu saat Zaara menolaknya mentah-mentah. Tentu saja ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa wanita yang sangat ingin dinikahinya itu tidak mau menerimanya dan langsung menolak tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Sehingga ia mencoba untuk mengubah pikiran dari Zaara agar mau mengubah pendirian dan menerimanya.

"Zaara, aku merasa sangat yakin bahwa kamu masih sangat mencintaiku. Kamu tidak merasa bahagia hidup bersama pria itu, kan? Jadi, jangan menyiksa dirimu sendiri. Kamu bisa hidup berbahagia bersamaku, Gadisku."

Tanpa bisa menahannya, bulir bening air mata lolos dari wajah Zaara saat mendengar kata-kata dari Arkan yang memang benar adanya. Dengan suara bergetar dan serak, ia mencoba untuk meny

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status