Share

Memikirkan balas budi

Arkan menaikkan kedua alisnya saat mendengar pertanyaan dari Zaara yang seolah sama sekali tidak mempercayainya. Kemudian ia mengeratkan tangannya pada kedua sisi lengan itu dan mengunci tatapan dari wanita di depannya. 

"Kenapa kamu tidak percaya padaku, Zaara? Apa kamu berpikir aku telah berbohong padamu? Dan apa tadi kamu bilang, menjadikanmu istri kedua? Astaga, pikiran konyol macam apa itu."

Zaara menelan salivanya karena masih merasa gugup saat pria yang menurutnya semakin tampan itu tidak mengalihkan tatapannya. "Ini tidak konyol, Presdir. Bukankah dulu Anda bilang sangat mencintai wanita ular itu dan sudah menikahinya? Tolong lepaskan saya dan jangan seperti ini."

Arkan sama sekali tidak menuruti keinginan dari Zaara, karena ia sangat suka berada pada posisi yang sangat intim dengan wanita yang bisa dilihatnya merasa sangat gugup. Bahkan ia bisa mendengar suara detak jantung yang tidak beraturan dari Zaara.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status