Share

Dicuekin

Luna gelisah di dalam kamar bernuansa coklat muda. Ia berjalan mondar-mandir sambil sesekali melirik jam dinding yang tergantung tepat di atas pintu. Sudah larut malam Fathir tak kunjung pulang, ponselnya pun tak aktif. Luna khawatir akan kondisi Fathir, ia takut Fathir tak terkontrol di luar sana karena sakit hati akibat perbuatannya.

Kembali Luna melihat arah jarum yang berjalan di angka sebelas, Luna keluar dari kamar menuju ruang tamu, berniat menunggu Fathir disana.

Luna tak bisa tidur, matanya enggan terpejam. Padahal tubuhnya letih, ingin rebahan. Namun, dorongan dalam hatinya lebih kuat untuk tetap menunggu Fathir pulang.

Satu jam kemudian...

Terdengar deru motor memasuki garasi, Luna mengu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status