Share

Dokter Endru

"Jangan suka mempengaruhi pikiran pasien, Pak Dokter! Dokter suka kalau seorang istri membenci suaminya? Kalau iya, berarti kamu tak lebih seperti saudara setan," cibirku.

"Jangan terlalu tegang, Bu Nurul. Saya cuma bercanda. Gak mungkinlah suami Anda yang kelihatan baik itu tega berbuat jahat pada istri yang ia cintai," tepisnya dengan seulas senyum.

Aku beristighfar. Betapa mudahnya aku terpengaruh dan sedikit curiga pada suami sendiri hanya karena ucapan orang yang baru kukenal ini. Sepuluh tahun bukan waktu yang singkat dalam menjalani bahtera rumah tangga. Jika memang Bang Yaqin tidak mencintaiku lagi dan ingin melabuhkan cinta seutuhnya pada wanita lain, kenapa tidak dari dulu?

Rasa curiga masih menguasai hati. Olin, Nadia ataupun suamiku pun memang berpotensi menjadi pelakunya. Atau bahkan ibu mertua yang sering menjengukku. Namun aku tak ingin langsung menuduh salah satu di antara mereka, apalagi suamiku sendiri. Dia bagai malaikat dalama hidupku. Berkat kemurahannhatinya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status