Share

Mungkinkah

Selesai sarapan, aku tak melewatkan kesempatan untuk memeluk ketiga anakku. Seperti mau pergi jauh dalam waktu yang lama. Padahal aku akan pulang jika sudah sembuh dan semoga saja pengobatan ini cocok padaku.

Aku tak sempat lagi bicara dengan Olin karena gadis itu seolah menjauh dariku. Dari wajahnya aku menduga kalau Olin seperti takut dengan salah satu anggota keluarga ini.

Jika itu memang benar, aku akan menelponnya nanti saat dia sudah pulang ke rumahnya. Dia berhutang penjelasan padaku.

"Baik-baik di sini, ya, Nak. Kamu harus bisa jaga adik-adikmu," ujarku, lalu mengecup kening putriku.

"Iya, Ma. Mama cepat sembuh, ya," balasnya. Aku menggangguk, lantas memeluknya sekali lagi.

Aku dan Bang Yaqin berangkat sekitar tengah delapan menuju tempat pengobatan yang dimaksud oleh bos suamiku. Menghabiskan sekitar dua jam perjalanan melewati jalan raya, lalu masuk lagi ke dalam. Jalannya sudah beraspal, tapi jarak rumah lumayan jauh-jauh.

Mobil berhenti di depan sebuah rumah bercat w
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status