Share

Bab 48

Hari ini kami berniat kerumah Mama. Papa yang minta, katanya sebaiknya Mama dinasehati dan diberi pengertian bahwa rumah tanggaku bukan mainan yang sekehendak hati Mama, ganti-ganti pasangan. Aku menurut saja, toh aku juga sudah mengatakan pada Kak Hamzah, belum bisa bekerja dulu untuk saat ini. Pasrah dengan keputusan perusahaan, apa aku akan dipecat atau diberi kelonggaran. Jika dipecat pun aku siap. Karena Mbak Nada sudah memberikan sebuah pilihan padaku. Mungkin aku dan Mas Hendra akan mengelola usaha warung makannya nanti.

Sesampainya dirumah Mama, terlihat Mbak Widya sedang menggendong Acha yang tampak sedang menangis.

"Acha kenapa, Wid?" tanya Papa setelah kami mengucapkan salam dan mendekati Mbak Widya.

"Ga tau, Pa. Acha itu tak pernah betah kalau di dalam, semenjak disini, rewel terus."

"Apa mungkin ada yang sakit, Mbak?" sahutku.

"Ga tau, Mel. Anehnya kalau dibawa main diluar, dia berhenti menangis."

Aku dan Mas Hendra saling pandang.

"Mama, apa sudah pulang, Mbak?"

"Sudah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
merinding .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status