Share

Bab 47

"Sabar, ya Mas. Allah menguji kita, karena Dia yakin kita mampu melewatinya."

Laki-laki itu melepas pelukannya, memegang kedua pundakku.

"Makasih sudah memberikan Mas kesempatan kedua." lirihnya.

Aku mengangguk sambil mengulas senyum. Dalam hati ini berjanji, apapun yang terjadi aku akan mempertahankan rumah tanggaku. Mas Hendra laki-laki yang baik, hanya saja kisah masa kecilnya menorehkan sebuah trauma yang menjadi penyakit dikemudian hari.

****

Kami sudah sarapan, Papa duduk di kursi teras sambil menatap ke arah jalan.

"Pa, Papa mikirin apa?" tanya Mas Hendra yang kemudian ikut duduk disebelah Papa.

"Papa masih kepikiran Mamamu, selama ini Mama tak pernah seperti itu. Papa merasa asing dengan Mama."

"Apa menurut Papa, siapa yang membuat Mama seperti itu?"

"Papa curiga dengan Rasti. Tapi, anak jaman sekarang apa masih percaya hal seperti itu?" ungkapnya ragu.

"Bisa jadi, Pa. Bagaimana jika besok kita pulang? kami akan ikut Papa?" ajak Mas Hendra.

Papa setuju, kesehatan Papa juga su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status