Share

BALAS DENDAM MANIS

Briana mengikuti langkah Vin, keesokan harinya. Setelah mereka hampir gelud tadi pagi saat bangun. Briana protes karena dia bangun dalam pelukan Vin yang topless. Kontan hal itu membuat Briana meradang. Dia merasa Vin sudah melakukan tindakan asusila padanya.

“Masih marah?” Vin bertanya sambil menekan angka di lift. Turun ke lantai paling dasar, itu dugaan Briana.

Briana memalingkan wajah, dia masih enggan membayangkan dada bidang berotot Vin yang tampak seksi. Wajah gadis itu memerah, memalingkan wajah jadi alternatif yang diambil Briana, dari pada dia terciduk oleh Vin tengah berusaha melupakan bentuk tubuh Vin yang menggoda.

“Ya sudah kalau masih diam saja. Besok aku lanjut sampai bobol gawang,” kata Vin santai. Briana sontak menoleh ke arah Vin. Bola mata gadis itu melotot. Apa bule memang begitu, isinya hanya anu saja. “Kok gitu ngomongnya?” komen Briana pada akhirnya.

“Habisnya pikiran perempuan biasanya gitu.”

“Gitu, gimana?” kejar Briana. Vin mengubah posisinya jadi meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status