Share

Karma Tuti

Sesampainya kami di panti dekat stasiun.

Kulihat memang pantinya lumayan besar, dua atau tiga kali lipat dari panti asuhan yang dipimpin ibu mertuaku.

"Mari Bu, Mas, masuk."

Seseorang menyambut kami dengan ramah. Setelah kami masuk kami dipersilakan duduk di karpet.

Bu Wendah dan wanita itu pun mulai mengobrol.

"Orang gila yang kemarin itu semalam sempat mengamuk Bu, ranjang yang ada di kamarnya sampai patah sebelah karena ditariknya habis-habisan. Lemari kayu juga pintunya rusak parah," tutur seorang wanita seusia Kak Noni yang kuyakini ia adalah salah satu pengurus di panti ini.

"Ya ampun, apa separah itu dia gila?" tanya Bu Wendah.

"Sepertinya sih begitu Bu, saat kemarin kami mandikan dia berontak parah, ngeri berefek ke kandungannya saja, Bu."

"Iya benar, makanya saya akan telepon dokter ke sini, biar dokter yang periksa apa perlu dia dibawa ke rumah sakit jiwa," ujar Bu Wendah seraya mengambil ponselnya dan segera menghubungi dokter yang dimaksud.

"Baik, saya tunggu ya, Dok," tut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
nenkgeulis
kena karmax km astuti
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status