Share

Yang Benalu Itu Siapa?

Anak itu menangis dan memeluk tubuhku.

Segera kuseka air mata.

"Gak apa-apa, gak apa-apa sayang, Yassir gak usah takut ada Bunda di sini." Aku berusaha membuatnya tenang dengan mengelus-ngelus dadanya.

"Aw sakit Bunda." Yassir menghindarkan tubuhnya tatkala aku ingin memeluknya juga.

"Ada apa? Apanya yang sakit, Nak?"

Setelah kulihat punggung dan kakinya, ternyata benar luka lebam kembali memenuhi tubuh anakku.

Ya Tuhan, entah apa yang sudah mereka lakukan pada Yassir saat tadi aku dikurung di kamar mandi, tega sekali mereka berbuat seperti pada anakku.

Segera aku bangkit dan membawa Yassir ke kamar, kuolesi ia dengan salep khusus.

"Aw Bunda sakit Bunda, panas Bunda." Yassir menangis.

"Sabar ya Nak, jangan menangis lagi takut nanti uwa mu datang lagi ke sini."

"Mereka jahat, uwa dan nenek jahat, Yassir akan laporkan sama ayah," kata Yassir.

Air mataku lagi-lagi luruh mendengarnya.

Abang ... Abang pulang Bang, Lusi dan Yassir menderita di sini Bang. Batinku menjerit.

Selesai kuobati Y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status