Share

Tanda Lahir

"Ya sudah, saya permisi, Pak."

Setelah aku izin mengahkiri percakapan, kutemui Lusi di luar. Lula dan Dara langsung bangkit melihatku datang.

"Gimana Ibu, Kak?"

"Iya, Mama nya Dara juga gimana, Om?"

Mereka bertanya dengan wajah sedikit cemas.

"Baik, mereka semua baik-baik aja dan udah gak apa-apa, keributan seperti itu mah biasa katanya," jawabku ringan, sebab tak mungkin kukatakan yang sebenarnya pada mereka.

"Tapi kok Mama disiksa begitu, Om?"

Aku bergeming sebentar memikirkan jawabannya.

"Ah itu sih cuma kesalahpahaman aja tadi."

Mereka mengangguk-anggukan kepala, meski terlihat dengan jelas mereka tampak tak puas dengan jawaban yang kuberikan.

***

Bulan berlalu.

Sudah dua bulan sejak aku membeli motor itu, kini aktifitasku semakin mudah. Atas kebaikan Bu Wendah memberiku hadiah uang yang banyak aku juga sudah berhasil membawa Lusi berobat sampai kini ia dinyatakan sehat seperti sediakala.

Kasus ibu dan Kak Noni juga sudah mendapatkan hasil akhir, mereka ditetapkan sebagai tersang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status