Share

Cilok

Setelah acara empat bulanan semalam, tidak kuizinkan Zainab melakukan kegiatan apa pun termasuk kuliah. Aku sudah memutuskan untuk menghentikan kuliah Zainab. Meskipun kami harus kembali berdebat karena Zainab masih keukeuh untuk meraih cita-citanya.

"Kalau kamu mau kehilangan calon anak kita, lakukan saja apa pun yang kamu kehendaki!" pungkasku saat Zainab tetap dengan pendiriannya.

Zainab menunduk. Aku tahu jika dia kecewa dan marah, tapi aku tidak bisa membiarkannya dalam bahaya lagi. Apalagi jika aku tidak bisa selalu bersamanya.

"Kamu masih bisa terus belajar, Za. Mas punya semua buku jurusan sastra Indonesia. Kamu sudah melihat sendiri semua buku yang tertata di rak ruang kerja."

"Tapi Za gak bisa punya gelar sarjana." Masih saja ada alasan untuknya membantah.

Kuhela napas panjang untuk mengumpulkan kesabaran menghadapi perempuan istimewa yang sekarang ini mudah sekali merajuk.

"Apa kamu lupa sudah berapa kali kamu membuat Mas ketakutan karena hampir kehilangan istri dan ca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status