Share

Jebakan

PoV Zainab

Aku merasakan ada yang membara di dalam dada saat melihat Mas Zaidan berbincang dengan seorang perempuan yang katanya dari stasiun televisi. Tubuhnya yang tinggi semampai, rambut hitam tergerai, kulit kuning langsat, dan wajah yang mulus bak porselin. Cantik.

Apalah aku yang bertubuh mungil, tidak terlalu tinggi dengan wajah tanpa polesan. Jika dibandingkan dengan perempuan berkemeja hitam itu, aku tidak ada apa-apanya.

Kupercepat makan siang, lalu minum obat dan vitamin. Tanpa menunggu Mas Zaidan selesai berbincang dengan tamunya, aku meninggalkan kantin dengan perasaan cemburu yang menggebu. Rasa yang hampir saja tersamarkan karena hadirnya ingatan tentang Kak Angga.

Menyebalkan!

Namun, belum jauh kaki ini melangkah, Mas Zaidan sudah menyejajarkan langkah denganku. Dia terus sama mengoceh, tapi aku enggan menanggapi. Masih kesal rasanya menahan cemburu yang sebenarnya tidak perlu.

Kuakui jika beberapa hari terakhir ini aku terlalu sensitif dengan apa pun mengenai Mas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Herawati Sinulingga
iya, bolak-balik permasalahan nya itu-itu saja yg diulang ulang
goodnovel comment avatar
Dian Rahmat
lama2 ngebosenin ya... isinya cuma cemburu buta gak jelas. entah otaknya pada ditaro dimana. ketinggalan di perpus kampus x yaaa makanya kelakuan jadi pd absurd
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status