Share

Bab 20 Sinar Larasati

"Pelet? Untuk apa, Sinar?"

"Seperti ilmu hitam untuk mencelakakan orang, Pak," sahutku, karena aku tidak tahu kenapa Pak Atma tiba-tiba meminta rambutku.

Pak Atma tersenyum, kemudian dia menjelaskan, "Sepertinya aku tahu keluarga ayahmu."

"Oh, ya?" Mataku pasti terlihat sangat berbinar-binar. Mungkin saja, aku masih punya kakek dan nenek. Aku pun meraih gunting, menyerahkan beberapa helai rambut pada Pak Atma.

"Makanya aku ingin meminta rambutmu untuk tes DNA."

"Tapi, ayahku sudah meninggal, Pak."

"Dari kerabat ayahmu juga bisa, Sinar. Seperti kakek, nenek, yang masih punya hubungan kekerabatan dengan ayahmu .... Kalau bisa sekalian dengan Randu," kata Pak Atma.

"Randu berada di Surabaya, Pak." Aku menyahut.

"Kalau begitu kamu terlebih dahulu. Randu menyusul saja. Sudah sana masuk," ucap Pak Atma.

Aku akhirnya menegakkan badan kembali, lalu menutup pintu mobil. Semoga saja Pak Atma tidak membohongi aku. Kendaraan roda empat itu menghilang di ujung jalan yang sempit.

Lalu, jip yang ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
orchid
apa dipta seperti ayahnya yg licik...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status