Share

Bab 222: Para Pendekar

Bab 222: Para Pendekar

**

Apakah aku harus membeli cincin lamaran itu sekarang?

Aku memang masih punya sedikit uang, sisa dari pemberian Johan sebelum dia pergi ke Jakarta beberapa hari yang lalu. Yaitu uang yang sedianya akan aku belikan anak kambing di Taluk Kuantan.

Namun, tiba-tiba saja, aku teringat sesuatu. Karena itulah aku menggerakkan tanganku, meraih tas sandang yang tadi aku letakkan di atas meja.

Entah apa yang aku rasakan sekarang ini. Pastinya, hatiku berdebar keras, seirama dengan tanganku yang gemetaran saat membuka resleting tasku dan mengeluarkan kotak kecil berwarna merah marun nan kusam.

Dengan hati yang berdebaran aku pun membuka kotak kecil dan mengeluarkan sebuah cincin dari dalamnya. Ini adalah cincin milik Ibu. Cincin emas putih dengan permatanya berupa batu kecubung es nan bening.

Aku pun teringat pada dialogku dengan bayangan Kassandra yang dulu selalu kuhadir-hadirkan di dalam khayalanku.

“Aku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status