Share

18. Tempat sampah

Pandu bangun dari tidurnya dan segera keluar dari kamar, wajahnya terlihat cerah.

"Mama...aku sudah sembuh!" kata Pandu sambil berlari memeluk ibunya.

Nagita meraba dahi anaknya, ternyata benar panasnya sudah turun.

"Alhamdulillah, berarti kita gak perlu ke dokter lagi!" ucap Nagita.

"Sebaiknya tetap ke dokter ma, mungkin dokter bisa meresepkan vitamin untuknya!' saran Zahira.

"Memangnya Pandu sakit apa?" tanya Fajar yang segera melonggarkan dasinya.

Dia berniat untuk tak kembali lagi ke kantor, dia tak ingin ibunya mencurigainya. Biarlah Akila ngambek sedikit saja dari pada menghadapi kemarahan ibunya itu malah lebih fatal.

"Aku gak mau ke dokter ma, kan ada kak Ira. Aku mau kak Ira ikut kita ke rumah dari pada di sini, kak Fajar mengabaikannya!"

Anak kecil saja bisa membaca situasi apalagi Nagita. Fajar mendelik gusar ke arah adiknya, ingin rasanya dia menjitak kepala adiknya itu agar tak sok tau.

"Ya kalau nggak mau ya sudah, nanti mama hubungi dokter keluarga kita. Pandu kan deka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status