Share

Bagian 78: Serangan Fatal

Surtini menghela napas berat. Jemarinya menekan keyboard dengan malas. Dia merasa bosan karena Eka sengaja datang terlambat. Hari ini akan menjadi puncak dari rencana si tuan muda. Parasit-parasit yang menggerogoti perusahaan akan disingkirkan dengan manis.

Rasa bosan menimbulkan kantuk. Surtini memutuskan untuk menyeduh kopi di pantry, lalu kembali ke kubikelnya untuk melanjutkan menggarap laporan evaluasi bulanan. Baru saja membuka salah satu file, suara dari kubikel 3 dan 4 mengusik telinganya.

“Ini lho, Nin, artis idolaku yang baru. Ganteng banget, ‘kan?” celetuk si gadis kubikel 4, sohib kentalnya Nina.

Surtini sesekali melirik dan menajamkan pendengaran. Sementara itu, jemarinya bergerak lincah di keyboard, memasukkan angka-angka di kolom jumlah produk terbaru yang berhasil terjual bulan lalu. Nina tampak menahan tawa dan tersenyum angkuh.

“Ini enggak ada apa-apanya tau dibandingkan tu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status