Share

Bagian 92: Kenapa Kau Memilih Jalan yang Sulit?

Surtini menopang dagu dengan kedua tangan. Matanya menatap kaca jendela. Rasa bosan tengah melanda. Biasanya, akhir pekan Eka akan datang dan mengajak jalan-jalan. Momen-momen indah bersama sang kekasih masih terbayang-bayang dalam benak. Namun, hari ini, dia harus bertahan dengan kesepian. Eka “dipaksa” untuk pulang ke Kediaman Hartono tanpa Surtini.

Menurut kabar yang dikorek Surtini dari salah seorang teman pelayan, secara kebetulan Sylvia Ariana Sanjaya juga tengah mengunjungi Clarissa. Surtini tahu betul hal tersebut telah direncanakan. Perancangnya tentu saja Gayatri.

“Huh? Tapi, Non Eka enggak mungkinlah suka sama cewek jahat kayak gitu,” gumam Surtini. “Non ... Surti rindu ....”

“Sur, Surti!”

Surtini tersentak. Terdengar suara Hastuti memanggilnya. Dia pun bangkit dengan malas dari kasur dan ke luar kamar. Namun, ketika berada di ruang tamu, wajahnya seketika merona. Surtini tentu malu dilihat dalam keadaan berantakan oleh Amira.

“Eh, ada Tante Amira, maaf Surti acak-acak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status