Share

57. Salah Tingkah

Setiba di rumah indekosku, kulihat Elis berdiri di teras. Terdiam mematung, seakan sengaja menantikan kepulanganku.

Kupandangi wajah dengan senyum semringah itu. Ada lega yang menyelinap ke hatiku melihat ekspresinya kali ini. Dari raut wajahnya, aku yakin Elis belum mengetahui apa pun tentang perjodohanku dengan Sulis. Ekspresi marahnya kemarin, saat bapak Fajrin datang mengunjungiku, tentu bukan karena Elis mengetahui perjodohan itu.

            "Wah, kayaknya ada yang nungguin Aa dari tadi. Siapa, ya,” kugoda Elis sambil memarkir motor di dekatnya.

            "Nggak, kok. Elis baru aja ke sini. Alhamdulillaah, pas banget orangnya dateng."

            "Tumben sendirian, nggak sama Asep. Ada apa, Lis?" Aku melangkah ke arahnya.

Hari ini Elis mengenakan jilbab yang lebih lebar dari biasanya. Ji

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status