Share

Bab 23. Cinta

Laras segera membuka pintu, dan di sana berdiri Ardi dengan mata merah, tercium bau alkohol.

"Mas Ardi mabok?"

Ardi menggeleng, dan langsung masuk duduk di sebuah kursi.

Lalu memandang Laras penuh ekspresi.

"Apa perasaanmu untukku?" tanya Ardi.

"A-ku , aku cuma sayang dan peduli padamu, tapi sepertinya mama ...." Laras tak melanjutkan kata-katanya. Ardi mengembuskan nafasnya pelan.

"Mungkin ini yang terakhir, aku bicara padamu."

"Maksud Mas Ardi?"

"Lebih baik, ikuti saja nasehat Mama, yang namanya orang tua pasti mau anaknya bahagia."

"Aku tidak tahu maksudnya?"

"Yang kita lakukan salah, Laras. Kau adik iparku. Tak seharusnya aku ..."

"Tapi kau bilang aku adalah selingkuhanmu."

Ardi tersenyum miring, "Kau betul masih polos atau bodoh sih?"

"Dua-duanya, " jawab Laras, asal saja. Dirinya terus menatap lelaki di depannya. Entah dari mana pesona itu hadir, padahal Ardi jauh dari kata ganteng. Dirinya justru terlihat seram karena tato dan tampangnya yang sangar.

Ardi menekan dahi Laras pela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status