Reyna menggigit bibir bagian bawahnya ketika merasakan lidah Andreas yang semakin masuk ke dalam buah plumnya dengan gerakan brutal. Sebetulnya ini juga pertama kalinya untuk Andreas melakukannya, namun ia belajar cukup banyak dari sang dokter saat sesi konsultasi beberapa waktu lalu. Andreas harus melakukan berbagai cara untuk bisa membuat perasaan Reyna rileks dan membuat jantungnya sering berdebar. Dengan begitu Reyna tidak akan mudah stress sehingga wanita itu bisa mengandung anaknya lebih cepat. Namun yang membuat Andreas terkejut adalah rasanya, entah mengapa ia jadi ikut bergairah dan menyukai setiap desahan yang keluar dari mulut istri kontraknya.“Pak Andreas!” lenguh Reyna ketika bibir Andreas berpindah tempat untuk menjilati pucuk dada sang istri. Andreas membawa tubuh Reyna yang sebelumnya duduk di meja makan menuju ke dalam kamar mandi dengan cara menggedongnya. Tanpa berpikir panjang, Andreas melucuti dress tidur Reyna yang ternyata di balik semua itu sudah tak ada
Mau tidak mau Andreas harus menunggu dokter tersebut sampai malam hari. "Tidak masalah, aku bisa menunggu lebih lama jika pada akhirnya hal baik yang akan datang," gumam Andreas kala itu."Jadi maksudmu, istri saya hanya kelelahan dan tidak hamil?" tanya Andreas sekali lagi pada dokter yang tengah berada di ruang tamu bersamanya. Andreas memegangi kepalanya sendiri. "Kalau boleh tahu sudah berapa lama kalian menikah?" tanya sang dokter pada Andreas. "Sekitar satu bulanan," jawab Andreas. Sang dokter menganggukan kepalanya. "Berapa durasi kalian berhubungan badan selama satu minggu?" tanya sang Dokter membuat Andreas sedikit canggung saat ini. "Sekitar dua sampai tiga kali?" ucap Andreas. "Durasinya sudah cukup bagus, akan lebih baik lagi jika dilakukan pada pagi hari setelah bangun tidur. Lalu, periksa juga siklus hari menstruasi istri. Itu sangat berpengaruh," ujar sang Dokter dengan bahasa Jepang.Andreas menganggukan kepalanya. "Saya hanya bisa menyarankan hal itu saja karena
Reyna terus mencoba menurunkan rok sekolah yang tengah dikenakannya sekarang. “Sepertinya saya harus memilih yang lebih panjang,” ujar Reyna pada Andreas yang menganggukan kepala.“Keputusan saya serahkan padamu, selagi kamu merasa nyaman saya akan berusaha mendukungnya,” ujar Andreas yang kini bersama dengan Reyna pergi ke tempat penyewaan baju. Hari ini mereka akan cosplay menjadi remaja jepang sekolahan, ini semua adalah ide Andreas pagi tadi dan Reyna seperti biasanya selalu mengikuti keinginan juga kemauan bosnya tersebut. Reyna akhirnya berganti rok yang lebih panjang, membuat Andreas harus menunggu lagi sekitar sepuluh menitan. “Saya sudah selesai,” ucap Reyna pada Andreas yang langsung melihat penampilan wanita tersebut yang cukup jauh berbeda. “Padahal hanya beda di rok saja ya, tapi dirimu kini menampilkan gaya yang berbeda,” ujar Andreas pada Reyna yang tersenyum ketika mereka dirinya baru saja dipuji olehnya. Andreas menggandeng tangan Reyna hingga keduanya memasuki g
"Apa boleh saya masukan?" tanya Andreas dengan wajah tak kalah memerah dari wajah Reyna saat ini.Reyna berusaha menggelengkan kepala namun wanita itu nampak seakan tak bisa melakukan apapun apalagi menolaknya dalam kata-kata, ketika matanya bertemu dengan mata milik Andreas. Keduanya kembali berciuman dengan panas, bahkan mereka seakan tak memedulikan perahu yang kini dikenakannya bergoyang karena keseimbangan yang kurang. Bagaimana tidak, Reyna mulai bergerak dengan berpindah tempat ke atas pangkuan Andreas. Sedangkan Andreas kini meraba serta meremas dua bongkahan bokong Reyna di yang berada di pahanya. “Ahmnggsh,” lenguhan keduanya semakin terdengar saat ciumannya terputus. Andreas mengarahkan tangan Reyna untuk memegang juniornya di bawah sana, sedangkan Andreas menggunakan tangannya kembali untuk mencoba masuk ke dalam celana dalaman Reyna. “Ah!” lenguh Reyna saat jari tengah Andreas berhasil masuk ke dalam goa miss v-nya. “Ah!” lenguh Reyna seraya mengepalkan satu tangannya
Reyna menganggukan kepalanya. "Bapak tidak mungkin meminta uang pada saya ya, lalu?" tanya Reyna pada Andreas yang terlihat mengeluarkan smirknya.Kini keduanya sudah di masuk ke dalam sebuah toko mainan dewasa, berbagai macam mainan terpajang di dalam sana. "Ini benar benar aneh, saya baru melihatnya sekali seumur hidup," ujar Reyna sembari melihat pemandangan di dalam toko tersebut. Sedangkan Andreas nampak sibuk dengan pikirannya sendiri. "Apa yang harus aku beli disini, aku bahkan tidak mengerti semua permainan ini," gumam Andreas. Andreas meninggalkan Reyna menuju ke konter untuk bertanya pada sang pelayan toko disana. "Permisi, ada yang ingin saya tanyakan." ujar Andreas pada pelayan tersebut. "Di antara semua mainan ini, saya ingin membeli yang paling mudah digunakan. Karena ini pertama kalinya saya membeli barang seperti ini," ujar Andreas yang mencoba untuk tidak kaku saat bertanya. Ia sepertinya terlihat malu namun tak bisa membiarkan kesempatan ini terbuang sia-sia. "Di
“Benar tidak ada rencana mau kemanapun lagi?” tanya Andreas pada Reyna yang kini berada tepat di punggungnya. Reyna menganggukan kepalanya. “Saya kepikiran ingin makan sesuatu yang manis seperti es krim, tapi bukan es krim biasa,” ujar Reyna membuat Andreas mengerutkan keningnya. “Seperti itu maksud saya!” ujar Reyna seraya menunjuk iklan yang berada di badan bus yang baru berada di samping jalan. Reyna tersenyum sangat lebar ketika melihat penampilan es krim yang terlihat menggiurkan dengan beberapa buah yang tersaji sebagai topingnya. “Dimana kita bisa menemukannya?” ujar Andreas membuat Reyna menggelengkan kepalanya. Andreas menurunkan tubuh Reyna ketika mereka sudah sampai ke tempat parkiran mobil pria itu. “Masuk saja lebih dulu, udaranya semakin dingin,” ucap Andreas pada Reyna yang mengangguk dan masuk ke dalam mobil dahulu. Sedangkan Andreas masih nampak berkutik dengan ponselnya di luar sana. Reyna yang melihatnya dari jauh berpikir mungkin saja ada beberapa kerjaan yang
"Istriku, Reyna," ujar Andreas pada Narumi yang terlihat sedikit canggung memberikan hormat pada Reyna yang akhirnya ikut berdiri untuk membalas memberikan hormat."Narumi, kenalan saya," ujar Andreas. Reyna menganggukan kepalanya, yang pasti Reyna sudah sangat percaya bahkan tak memiliki kecurigaan apapun tentang hubungan keduanya, toh Reyna tahu betul Andreas bosnya seperti apa. Andreas adalah pria sibuk yang bahkan mulai ikut dalam mengurus perusahaan di umur yang masih belasan tahun. Tidak mungkin ia tak memiliki banyak kenalan wanita secantik ini, bahkan ini bukan pertama kali sejak ia bekerja bersama pria itu. Reyna tahu betul betapa banyak kenalan suami kontraknya tersebut di berbagai negara yang pernah mereka kunjungi bersama. Reyna kini malah sangat senang karena tahu bahwa barusan Andreas mengenalkan dirinya sebagai istri pria itu. "Hai, Reyna," ujar Reyna yang ikut menyapa Narumi.Narumi menaikan satu alisnya saat melihat ada dua es krim di meja milik Andreas. “Aku masi
"Saya sangat menyukai bibirmu," ujar Andreas seraya menyentuh bibir bawah Reyna yang membengkak sebelum menciumnya kembali."Shsmnhgh...mngshh...amngh," lenguhan Reyna semakin menjadi. Bibir bosnya terasa semakin brutal melumat bibirnya, bahkan sangkin dalamnya ciuman mereka Reyna sampai sulit untuk bisa menelan salivanya sendiri. Andreas menurunkan jok kursi Reyna agar pria itu bisa dengan mudah mengukung tubuh Reyna di bawah tubuh besarnya seperti yang kini berhasil dilakukannya. "Pak Andreas, ini di jalan," tolak Reyna saat tangan kanan milik Andreas berusaha masuk ke dalam kaos yang sedang dikenakan wanita itu. Andreas menghela napas panjang lalu kembali duduk di kursi kemudi. Pikirannya kini hanya memyetir dengan baik agar mereka bisa segera sampai ke penginapan. Sampai di penginapan, waktu sudah menunjukan pukul sembilan malam karena perjalanan yang cukup panjang saat pulang tadi. "Mau kemana?" tanya Andreas pada Reyna yang menaikan satu alisnya. "Katanya kita mau berend