“Pak Andreas, saya udah capek banget nih,” ujar Reyna terengah ketika sedari pagi dirinya sudah diminta untuk berolahraga oleh Andreas dengan alasan agar tubuhnya semakin sehat. Reyna menelan saliva dan menuju ke konter makanan untuk membeli air mineral sedangkan Andreas menggelengkan kepala tak menyangka dengan apa yang dilakukan Reyna. “Reyna!” panggil Andreas pada Reyna yang menoleh ke belakang menatap bosnya. “Kamu tunggu disana saja dan jangan kemana-mana, saya akan lari satu putaran lagi,” ucap Andreas yang diangguki Reyna sembari menunjukan jempolnya pada Andreas yang saat itu juga terlihat mengeluarkan smirknya. Reyna berjalan ke dalam dan meminta satu buah botol air mineral untuk diminumnya setelah membayar pastinya. Reyna mengeluarkan ponselnya ketika dirinya hendak duduk di salah satu tempat disana, ia melihat beberapa koleksi fotonya dengan Pak Andreas kemarin di pantai. “Apa boleh aku menjadikannya walpaper hp?” gumam Reyna seraya tersenyum ketika melihat kembali ek
“Mau kemana Pak?” tanya Reyna ketika melihat Andreas yang sudah berpakaian rapih. Andreas mengatakan bahwa dia ada janjian dan harus menghadirinya malam ini juga. “Tidak akan lama, saya hanya akan meeting sebentar,” ujar Andreas pada Reyna yang menganggukan kepalanya. “Eh, tunggu. Apa saya boleh ikut, saya janji tidak akan membuat masalah dan hanya menunggu di luar saja?” ujar Reyna pada Andreas. Andreas menghela napasnya, ia juga sebetulnya tak mau meninggalkan Reyna sendirian tanpa pengawasannya. Tapi masalahnya hari ini ia bertemu dengan klien di salah satu club besar di Jepang. “Baiklah, tapi kamu harus menurut untuk tidak membuat masalah?” ujar Andreas yang diangguki Reyna. “Jangan gunakan pakaian yang terbuka, atau saja tidak akan mengizinkanmu ikut,” ujar Andreas membuat Reyna dengan semangat memberikan hormat tanda siap. Reyna berganti baju setelah itu ikut keluar bersama Andreas menuju ke basement parkiran mobil. “Nanti disana kamu ga boleh minum apapun, apalagi minum
Pagi harinya Reyna merasa sangat kantuk sampai dimana suara deringan ponselnya terdengar jelas yang ternyata itu adalah alarm yang sengaja ia setel.“Lagi ngapain kamu?” tanya Andreas membuat Reyna terkejut karena mendengar suara Andreas yang mendadak mengagetkan dirinya. “Saya sedang mematikan alarm,” ujar Reyna seraya membawa ponselnya yang sebelumnya berada di atas nakas menjadi di atas kasur bersamanya. Reyna kembali memainkan ponselnya dan tak sengaja melihat ada sebuah kiriman dari grup kuliahnya yang ternyata foto foto preweding beberapa teman-temannya yang akan menikah. Andread melirik sekilas dari samping dan menemukan Reyna yang tengah melihat foto foto pasangan dengan gaun dan jas seperti orang yang sedang nikahan. “Apa yang kamu lakukan?” tanya Andreas membuat Reyna menggelengkan kepala namun Andreas langsung menarik ponsel wanita itu dari tangan Reyna yang gelagapan. “Kenapa melihat foto pernikahan orang lain?” tanya Andreas membuat Reyna kebingungan harus menjawab a
Reyna dan Andreas makan dengan tenang disalah satu restaurant barat. “Tidak boleh makan pedas dulu,” ujar Andreas menjauhkan bubuk cabai dari samping tangan Reyna. “Kenapa Bapak jadi suka melarang saya makan ini dan itu, bahkan Pak Andreas membatasi saya makan sushi mentah?” tanya Reyna penasaran. “Saya hanya merasa itu kurang sehat saja, tidak ada yang salah dengan itu bukan,” ujar Andreas membuat Reyna menghela napas berat. Ting!Andreas mendapat pesan dari orangnya bahwa seorang reporter berhasil mengambil informasi tempat tinggal mereka yang nantinya akan dijadikan berita hangat mengenai hubungannya dengan Reyna. Andreas menghela napas berat, kenapa kejadian ini harus disaat dirinya sedang merasa kelelahan. “Sepertinya ada masalah ya?” tanya Reyna yang mencoba menebaknya. Andreas menggeleng. “Kita tidak bisa kembali dulu kepenginapan, kamu mau tinggal di hotel malam ini?” tanya Andreas pada Reyna yang mengangguk ragu. “Eh, saya punya ide!” ujar Reyna pada Andreas yang langsu
Mereka tidur berpelukan hingga hujan terdengar semakin deras di luar sana, hal itu membuat Andreas memeluk tubuh Reyna semakin erat lagi. “Sudah tidur?” bisik Andreas dari belakang membuat Reyna menggelengkan kepalanya.Sebetulnya Reyna bisa merasakan benda di bawah tubuh Andreas terasa mengeras di tengah kedua pahanya. “Saya harus apa supaya kamu bisa tidur?” tanya Andreas pada Reyna yang menggelengkan kepala. Suara petir yang muncul dari luar membuat Reyna sedikit takut begitu juga sebenarnya yang kerap dirasakan Andreas. Namun Andreas tak dapat menunjukan ketakutannya di hadapan Reyna. “Yasudah coba penjamkan mata terus dan pikirkan hal yang baik saja,” ujar Andreas pada Reyna yang tanpa Andreas duga akan membalikan tubuh untuk menghadapnya. “Ada apa lagi?” tanya Andreas pada Reyna yang menggelengkan kepala. “Saya merasa tubuh saya bergerak sendiri seakan menginginkan Pak Andreas untuk bisa lebih mendekap saya malam ini,” ujar Reyna pada Andreas yang terlihat menelan salivanya.
"Menghadaplah ke belakang, saya akan memasukannya dari belakang," ucap Andreas yang membuat Reyna segera menuruti kemauan bosnya malam ini. Alhasil Reyna tanpa berpikir dua kali membalikan tubuhnya dan benar saja, saat itu juga Andreas memasukan juniornya sembari meremas dua buah dada Reyna dari belakang. “Ah!” lenguh Reyna di bawah derungan petir serta hujan di luar sana. Namun suasana seperti ini seakan mendukung Andreas dan Reyna untuk melakukan sesi percintaan ini. “Mngshsmngh,” lenguh Reyna tak tertahankan saat buah dadanya juga diremas kencang oleh Andreas.Hanya saja yang membuatnya bingung adalah gerakan pinggul Andreas yang tak kencang dan sedikit kasar seperti biasanya. “Pal Andreas, mngapa bisa lebih keras lagimngh?” tanya Reyna yang terlihat sangat bernapsu, yang mungkin saja di karenakan kehamilannya. Andreas nampak menggelengkan kepala. “Saya juga mau tapi untuk sekarang saya harus mati-matian menahannya,” ujar Andreas yang masih menggoyangkan pinggulnya dengan gera
"Saya tidak akan membiarkanmu keluar dengan cepat malam ini," ucap Andreas dengan smirk nakalnya.Kini Reyna menyeder dengan pintu mobil dalam van dengan keadaan tanpa busana, Andreas dengan perlahan memasukan juniornya kembali ke dalam buah plum istri kontraknya. “Uh!” lenguh Reyna seraya merem melek dibuatnya. Andreas menggerakan pinggulnya perlahan tapi pasti, pria itu terlihat sangat menikmatinya ketika bermain dengan gaya dari belakang. “Mngsh…, mnsgshyeash!” lenguh Andreas tak tertahankan ketika merasa bahwa milik Reyna kembali menjepit dirinya. Andreas menggigit bibirnya kala satu tangan Reyna mencoba menggapai lalu menyentuh bokongnya dengan niatan ingin membuat Andreas bisa lebih dalam lagi ketika memasukan juniornya. “Ah, Reyna mngshhah janganmngsh!” ujar Andreas yang memang tidak dapat membiarkan Reyna mendapatkan apa yang dia mau saat ini. Karena Andreas tidak bisa ceroboh sampai membuat calon anaknya di dalam rahim wanita itu mendapatkan masalah. “Ada yang harus say
Andreas membalas dengan ikut memajukan tubuhnya seraya terlihat meremas bokong Reyna. “Ada apa denganmu, kamu mulai menyukai bercinta dengan saya?” bisik Andreas membuat Reyna terlihat tidak peduli. Andreas menelan salivanya ketika bibir Reyna mengecup lehernya penuh dengan napsu. “Ah!” lenguh Andreas saat merasakan lehernya digigit. Saat itu Andreas langsung menarik Reyna agar dapat menatapnya. “Kamu melakukannya dengan sengaja?” tanya Andreas pada Reyna yang menggeleng. “Saya hanya merasa ingin menggigit leher Bapak, tapi saya tidak sama sekali berniat ingin melakukannya,” ucap Reyna dengan perasaan bersalah. Sedangkan Andreas yang tak mau membuat Reyna sedih akhirnya mengelus pipi wanita itu dengan lembut lalu menganggukan kepalanya. “Tidak masalah, saya hanya bertanya saja. Kamu boleh menggigit saya kapan saja,” ujar Andreas seraya menatap perut Reyna yang berisikan anaknya. “Kenapa bibirmu masih manyun begitu?” tanya Andreas pada Reyna memegangi perutnya. “Saya lapar lagi,