Share

Double Date

Amarah masih meletup-letup di hatinya. Dengan perasaan dongkol, Devan berlalu dari hadapan Cecil sambil membanting pintu cukup keras.

Jeder!

"Allahuakbar!" Cecil memegang detak jantungnya yang berlompatan. "Cih! Ngambekan, kayak perawan!"lanjutnya.

Setelah meninggalkan ruangan Cecil, Devan kembali ke ruangannya. Bayangan lembut bibir Cecil merasuk pikirannya. Lelaki itu kembali mengerang, kala tak sanggup lagi menahan hasratnya. "Cil, kenapa kamu hobi sekali menyiksaku? Apa menurutmu ini lucu? Oh shit! Aku bahkan hampir gila karenamu."

Semenjak tahu jika dirinya harus nunggu lampu hijau dari Cecil, Devan jadi sangat uring-uringan.

"Oh shit! Bahkan adikku sendiri, gak bisa diajak kompromi."

Devan melirik tonjolan di celananya yang sudah memberi hormat. Bahkan, selalu mendesak ingin dikeluarkan dari tempatnya.

Gawat! Ini gawat. Bisa-bisa, celana Devan robek kalau harus terdesak begini. Devan benar-benar harus menuntaskannya segera. Dia tidak bisa membiarkan tubuhnya panas dingin. Dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status