Bab 24
Hingga beberapa saat, Via masih tidak tenang ketika berdua saja dengan Christian dalam kamar lelaki yang mengaku suaminya itu.
Saat ini Via berjalan mondar-mandir persis seperti setrikaan.
Ketika Christian menyadari tingkah istrinya, ia merasa terganggu oleh kelakuan Via. Christ membuka matanya lalu memperhatikan istrinya.
"Apa kau tidak lelah berjalan mondar-mandir dari tadi?" tanya Christian sambil bertumpu dengan tangan.
Via merasa gugup hingga ia berbalik dan menatap kearah Christian.
" Maaf, Tuan, izinkan aku pergi agar bisa memasak untuk makan malam?" pinta Via berasa beralasan.
"Kau tidak diizinkan untuk pergi kemanapun, satu-satunya yan
Bab 25Via dan Aisyah menikmati akhir pekan dengan berjalan-jalan di sekitar Dubai Mall yang terkenal karena kemegahan dan keindahannya. Bahkan disana terdapat air mancur warna-warni yang terus meluncur setiap saat. Mereka juga menikmati makanan khas asia di salah satu restoran di sana. Keduanya berbincang ringan di salah satu meja di lantai atas dengan pemandangan yang sangat menawan.Tidak jauh dari mereka, seorang lelaki duduk di salah satu kursi sambil memperhatikan. Selalu bersiaga untuk melindungi Via dan temannya agar jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.Ketika mereka sedang menikmati latte, seorang lelaki bertubuh tinggi menghampiri mereka."Hai, boleh aku duduk di sini?" tanya lelaki itu ramah. Seorang lelaki tinggi berwajah kearab-araban dengan
Bab 26"Aku tidak bisa mengatakannya padamu," kata Christian ragu."Apa itu …." Via menutup mulutnya. Benar-benar tidak ada jalan lainkah selain dengan cara berhubungan intim. Sungguh rumit dan konyol.Via akhirnya kembali berkata."Walau bagaimanapun, kita harus tetap menolong Chiara. Eum, Tuan, bisakah kita memanggil Dokter?""Memanggil Dokter pun tidak akan berpengaruh apa-apa. Obat yang manjur hanya dengan melakukan hal itu," jelas Christ kemudian.Mendengar perkataan Christian, entah kenapa keduanya jadi merasa canggung. Itu karena Via adalah gadis yang polos dan tidak pernah sedikitpun mengetahui hal-hal seperti itu. Sementara Christian sendiri, ia adalah lelaki yang meski sudah beru
Bab 27Brakk!!Tubuh Via terpental, ketika sebuah mobil hitam menabrak dirinya dengan kecepatan tinggi hingga gadis itu terlempar jauh dan langsung tidak sadarkan diri di tempat kejadian.Beberapa orang di tempat yang melihat kejadian tersebut, langsung mendekat dan kearah Via dan mendapati gadis itu sudah tidak sadarkan diri dengan genangan darah di bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya.Ketika beberapa orang lelaki dengan pakaian Thab mereka menghampiri ingin memastikan siapa yang barusan celaka. Tidak ada seorang pun yang mengenali wajah gadis itu bahkan ketika cadar Via sudah terbukaDarahnya mengalir dengan deras dari kepalanya termasuk di
Bab 28Christian duduk di kursi tepat di sebelah seorang gadis yang tak berdaya dengan perban membalut kepala dan kedua kakinya.Tatapan sayu menandakan bahwa hatinya sangat sakit saat ini melihat keadaan istrinya yang terbaring tidak sadarkan diri.Christian terus merutuki dirinya dan terus didera rasa bersalah.Andai saja dirinya lebih peka kepada Via dan memberi pengawalan kepada gadis itu, mungkin kejadian seperti ini tidak akan terjadi. Dan kini semuanya sudah terjadi tanpa bisa dihindari.Sudah dua hari Via terbaring, dengan berbagai peralatan menempel di badannya.Wajahnya yang putih bersih tampak pucat dengan alat bantu pernapasan di mulutnya.
Bab 29Julia duduk di salah satu bangku rumah sakit. Saat ini keadaan Suryo tengah diambang kematian. Dokter masih menangani keadaannya. Di sebelahnya, James terus menenangkan Julia yang terus menangis meratapi keadaan suaminya."Tenangkan dirimu, suamimu pasti baik-baik saja.""Aku telah kehilangan semuanya James, anakku telah pergi dan sekarang suamiku pun akan pergi meninggalkanku. Aku hancur, james." James mengusap wajahnya pelan sedang Rosaline memeluk Julia sambil mengusap punggung wanita yang sudah belasan tahun dicari oleh suami dan anak tirinya. Dan kini takdir mendekatkan mereka kembali. Tepat disaat Julia membutuhkan.Tiba-tiba pintu ruang terbuka. Beberapa orang dokter dan suster keluar. Mereka menggeleng pelan dan menjelaskan bahwa Suryo tidak dapat diselama
Bab 30Pintu kamar diketuk dari luar ketika Chiara tengah merasakan sakit yang hebat. Kepalanya terasa berputar, perutnya mual, juga badannya yang terasa lemah. Sudah beberapa kali Chiara bolak-balik ke dalam kamar mandi di ruangan itu untuk mengeluarkan isi perutnya. Badannya semakin lemah dan tak bertenaga akibat beberapa hari ini menolak untuk makan.Sejak Suryo meninggal beberapa hari lalu, Chiara sama sekali tidak keluar dari dalam kamarnya. Ia mengunci diri, bahkan ketika beberapa pelayan mengetuk pintu untuk menyuruhnya makan. Chiara tetap tidak menghiraukannya.Sementara di luar gerbang, 2 orang lelaki berbaju hitam masih setia berjaga di luar rumah itu.Chiara benar-benar merasa di penjara. Bahkan untuk meluapkan amarahnya saja ia tidak bisa.
Bab 31Pagi ini kediaman Suryo Joyo kedatangan tamu yang berasal dari Team Pengacara yang mendapat tugas untuk mengumumkan nama-nama penerima waris setelah Suryo meninggal.Chiara duduk dengan malas setelah tadi beberapa orang pelayan menyuruhnya untuk segera menghadiri ruang tamu.Chiara sudah berpikir bahwa harta kekayaan Sang Ayah akan jatuh sepenuhnya kepada Olivia dan juga Julia, mengingat selama ini dirinya selalu merasa dinomor sekiankan oleh lelaki yang bergelar ayahnya tersebut. Chiara bersikap arogan kepada ayahnya selaku pemilik kuasa atas harta kekayaan yang mereka miliki.Namun ternyata dugaannya malah, sebaliknya saat seorang pengacara itu menyatakan bahwa 30% kekayaannya diberikan kepada dirinya, 40% berikan kepada Olivia dan juga Julia d
Bab 32Pagi yang cerah saat Via tengah menikmati sarapannya ditemani oleh Julia.Mereka berbincang bersama sambil bercerita melepaskan kerinduan mereka."Ibu, bagaimana dengan kabar Ayah saat ini?"Ia bertanya karena dirinya juga rindu dengan sang ayah. Bukankah saat ini lelaki itu tengah menderita sakit. Lalu siapa yang mengurusnya saat ini?Mendapat pertanyaan seperti itu, Julia hanya diam saja dan tak tahu apakah ia harus memberitahu perihal suaminya yang kini telah tiada saat ini atau tidak. Julia jadi dilema sekarang. Julia takut jika mengatakan yang sebenarnya akan menganggu mental anak gadisnya."Nikmati makananmu, kita akan membicarakan ayahmu setelah operasimu berja