Share

Tak Berperasaan

Sepanjang hari dia bersenandung bahagia sambil membereskan rumah. Mengepel lantai, menyiram bunga, juga mencuci baju-baju Ardhan. Dengan gemas, diciuminya baju-baju Ardhan dan menghirup aroma parfum tubuhnya. Membayangkan di dalam sana ada tubuh pria itu yang bisa dipeluknya.

Terdengar panggilan telpon membangunkannya dari lamunan.

“Ayah?” Alea terdengar bahagia karena Nadhim yang menelpon.

“Oh, anak Ayah terdengar bahagia sekali?” Nadhim jadi merasa senang mendengar Alea tampak bahagia.

“Ayah, aku justru bahagia karena Ayah menelpon.” Alea jadi malu karena menampakan kebahagiannya itu. Dia sendiri juga heran, kenapa dia sebahagia seperti ini? Apa karena ciuman itu?

“Mama Hera-mu harus tahu hal ini, dia pasti bahagia sekali.”

Percakapan mereka pun berakhir setelah saling menanyakan kabar dan keadaan. Baru juga hendak meletakan ponselnya, panggilan dari Devano tertahan. Alea pun mengangkatnya. Devano mengajak sekedar jalan keluar. Membuat Alea jadi bingung. Alea mulai sedikit merasa an
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status