Share

Demi Bini

Gue manatap pohon mangga yang tinggi menjulang kayak tiang listrik. Sebenarnya ada yang bergelayutan di bawah dan bisa digapai sih, tapi Juleha minta buah yang nggandul di tengah-tengah. Katanya buah itu paling montok dari yang lain. Padahal kalau gue lihat, sama saja aslinya. Awas banget sih matanya.

"Le, yang ini aja ya. Jauh banget itu."

"Ih, Mas Vino kok gitu. Ini demi kecebongnya Mas Vino lho, jangan cuma bikinnya aja yang mau, giliran udah jadi, ngidam nggak mau nuruti."

Ya ampun, mulutnya Juleha, perlu gue amplas apa ya biar alus dikit kalau ngomong. Frontal banget, mana ada Rayhan sama Satria lagi yang dari tadi cengingas-cengingis ngetawain gue. Berasa mereka berdua puas banget lihat gue menderita bagini.

"Le, mulut lo itu lho, nggak baik bilang gitu." Gue menegur Juleha pelan.

"Habisnya Mas Vino nggak mau nuruti Juleha kok. Cuma manjat gitu aja nggak mau, masa kalah sama monyetnya tetangga yang kemarin manjat pohon pisan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status