Share

Bab 92. Sangat Memuaskan 

"Kaka itu, ayah." 

"Apa Nak?" tanya Haidar. 

"Itu ayah!" 

"Kakak payah?" 

"Aaaaaa, ayah. Ayah!" Uja emosi terlihat sangat khawatir. 

"Oohh, darah ya Sayang. Adik takut Kakak berdarah, hmmm?" Ciara memeluk putra kecilnya. 

"Masyaallah, memang Ibu Cia yang paling ngerti tentang bahasa bayi satu ini!" Haidar menggelitik putranya supaya tertawa. 

"Ahahahahahhaaa, ntop Abi! Abi!" 

Sembari berjalan ke kamar, Haidar mencoba menenangkan Uja. Apa coba usaha menenangkan Haidar yang tidak menang? Adik Uja berhasil juga untuk tertawa meskipun matanya juga tidak bisa bohong, takut Uda berdarah. 

"Kak Uda ... Innalillaah. Kakinya kena apa itu tadi?" Haidar mengambil kotak P3K untuk mengobati luka Uda yang memang bagi anak kecil itu lumayan sakit tentunya. 

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status