Share

Bab 55

Panji mencengkeram rambutnya frustasi. Ia berteriak sekencang-kencangnya setelah Aron keluar dari ruang kerjanya. Seolah-olah seperti anak kecil yang meminta kinder Joy di minimarket itu nggak dikasih sama orang tuanya. Seperti itulah saat ini Panji merasa kedua orang tuanya lebih menyayangi Alina daripada anak kandungnya sendiri.

Tiba-tiba Panji mendengar suara handphonenya berdering, Ia pun segera meraihnya dari kantong celananya dan segera mengangkat panggilan telepon itu. Ternyata dari pihak rumah sakit jiwa yang mengabarkan Maria kritis. Dikabarkan oleh pihak rumah sakit jika Maria telah mengalami pendarahan hebat akibat terlalu sering membentur-benturkan tubuhnya terutama bagian perut ke dinding.

Tanpa berpikir panjang lagi Panji meraih handphone dan kunci mobil ia segera pergi ke rumah sakit tanpa berpamitan kepada Lisa dan Aron yang sedang duduk di ruang keluarga. Nina yang melihatnya pun enggan untuk bertanya akan ke mana menantunya pergi.

"Nin, maafkan Panji ya Nin, jika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status