Alina adalah gadis desa yang usianya masih sangat muda. Dia merantau ke kota untuk bekerja di rumah majikannya yang besar dan mewah. Akan tetapi sial bagi Alina karena Sang Majikan wanita meminta Alina untuk menikahi suaminya karena menginginkan seorang anak.Apakah Alina mau menikahi seorang pria yang jauh di atas usianya? Panji Kusuma adalah seorang pria dewasa yang sudah berumah tangga dengan seorang wanita yang sudah selama 15 tahun pernikahan belum di karuniai seorang anak pun, dia sangat mencintai istrinya, dia rela melakukan apapun yang di minta istrinya, termasuk saat diminta untuk menikahi seorang pembantu di rumahnya yang dianggap nya tidak level dengannya. Akankah pernikahan Alina dan panji akan berjalan lancar? Bisakah panji menerima Alina?
Lihat lebih banyakAlina merebahkan tubuhnya di kasur lantai yang tipis, di kamar kontrakannya yang sempit. Saat Ia mulai terlelap, ia mendengar pintu kamar kontrakannya diketuk oleh seseorang. Alina pun bangkit dan perlahan Ia membuka pintu dengan perlahan. Saat pintu dibuka Ia pun tersenyum sumringah saat mengetahui siapa yang berdiri di depan pintunya."Kak, Dion?" seru Alina dengan senyum yang mengembang.Melihat senyum yang sangat manis menghiasi wajah cantik Alina, Dion merasa sangat bahagia sekali. Meskipun ia tahu sendiri jika wanita yang ada di hadapannya sekarang ini sedang berbadan dua.Dion berjanji akan menjaga Alina sampai ia lahiran nanti dan mempertemukannya dengan suaminya, yang mungkin suaminya mengira Alina sudah tewas dalam kecelakaan waktu itu.Flashback onSaat Dion mengetahui Alina naik angkot, dan dengan sangat kesal ia menendang ban mobilnya sendiri sehingga membuat kakinya sangat sakit."Shit!" geram Dion.Dion pun melajukan kembali mobilnya dan mengikuti arah angkot yang memba
"Perkenalkan nyonya, nama saya Alina," kata wanita itu yang menyebutkan namanya Alina."Nama yang bagus dan cantik seperti orangnya," kata Lisa lalu tersenyum dan menyambut uluran tangan Alina.Meskipun penampilan Alina sedikit kucel rambutnya yang tidak terurus dan sedikit tergerai karena ikat rambut yang kendur, dan wajah yang belepotan dan pakaian yang lusuh sedikit bau memang, membuat Lisa merasa kasihan pada alinea yang sudah menolongnya."Kamu tinggal di mana Nak?" tanya Lisa kemudian saat keduanya sudah duduk di sebuah warung makan Padang.Ya, Lisa mengajaknya untuk duduk dan berbicara di warung makan Padang karena saat tadi di pasar ia mendengar perut Lisa yang berbunyi, tanda Alina yang kelaparan. Lisa pun tersenyum lalu mengajak Alina untuk ikut dengannya, akan tetapi saat Lisa mengajaknya untuk masuk ke dalam rumah makan padang itu Alina menghentikan langkahnya, Karena ia merasa malu dengan keadaan tubuhnya yang kotor dan bau."Maaf Nyonya Saya tidak bisa ikut masuk ke dala
Panji tiba di sebuah TKP tempat kecelakaan di mana mobil angkot dengan berplat nomor polisi XXXII itu terguling ke dasar jurang dan menewaskan beberapa penumpang yang berada di dalamnya dan paling menyedihkan adalah terdapat identitas satu orang wanita yang bernama Alina Hapsari. Yang sedang membawa dompet di dalam tas yang ia bawa. Akan tetapi wajah Alina sudah hancur dan tidak bisa dikenali lagi. Karena kata para saksi mata yang melihat kejadian mobil angkot itu melaju dari arah berlawanan dan dalam keadaan yang ngebut ketika di jembatan ada sebuah truk kontainer yang menabrak bagian depan mobil angkot itu, dan korban yang teridentifikasi bernama Alina Itu posisinya berada di depan sehingga ia tepat dihantam oleh sebuah truk kontainer dengan kecepatan yang tinggi dan membuat wajahnya rusak karena terhimpit oleh kap mobil dan wajahnya terkena pecahan kaca.Memang dompet itu milik Alina akan tetapi Panji meyakini jika korban yang sedang terbujur kaku di hadapannya ini bukan
Panji sangat kesal pada Maria yang tega mengusir Alina saat dalam keadaan hamil. Bahkan Panji rela meninggalkan Maria di mansion miliknya untuk tinggal di apartemen."Kamu di mana sayang, semoga saja kamu baik-baik saja aku sudah mencarimu kemana-mana mencarimu ke sana kemari akan tetapi kamu hilang seperti ditelan bumi."kata Panji sambil memandang foto pernikahan mereka.Dua jam yang lalu Panji pulang dari luar kota, dia tidak langsung pulang ke mansion akan tetapi dia pulang ke apartemen miliknya. Entah kenapa rasa rindu pada Alina sangat membuncah di dada. Bahkan ia mengabaikan Maria yang sedari tadi menelponnya. Setelah ia dijemput oleh Rama di bandara, Panji meminta agar Rama mengantarkannya menuju apartemen. Akan tetapi setibanya di apartemen, ia yang belum masuk ke dalam apartemen bertemu dengan Agung satpam yang selalu berjaga di depan pintu apartemen unitnya. Satpam itu melaporkan jika Maria datang ke sini dan marah-marah pada Nyonya kecil lalu mengusirnya
"Apa yang sudah kamu lakukan sayang?" tanya Maria pada Riko saat mengetahui jika dirinya hamil."Aku hanya melakukan yang seharusnya aku lakukan," jawab Riko enteng."Kenapa kamu menghancurkan semua rencanaku? tanya Maria menatap tajam ke arah kekasihnya."Seharusnya aku lakukan ini dari dulu, seharusnya kita sudah menguasai semua harta dari suamimu dari dulu!" kata Rico lagi."Iya tapi aku nggak mau hamil, seharusnya kamu tahu dari dulu aku itu nggak mau hamil!" kata Maria mulai emosi."Kamu bayangkan saja sayang, jika kamu hamil anakku otomatis Kamu tidak akan berpura-pura hamil di depan kedua orang tua suamimu, karena kamu hamil beneran bukan hamil bohongan." Jawab Riko masih santai."Tapi kenapa aku bisa hamil, selama ini kan aku rutin meminum obat pil KB itu, setelah 1 tahun terakhir Maria melepaskan KB IUD dan menggantinya dengan meminum pil KB," gumam Maria yang membuat Riko tersenyum lalu menakutkan kedua tangannya di waj
"Itu karena dia sedang mengandung, dan usia kandungannya sudah 7 minggu,"kata Panji sambil tersenyum lebar.Maria yang mendengar jika Alina sudah mengandung Ia pun mengepalkan kedua tangannya hingga buku-bukunya memutih. "Aku tidak akan membiarkan dia untuk merebut milikku, Panji adalah milikku. Sekarang aku juga hamil meskipun anak ini bukanlah anak Panji! Aku harus sesegera mungkin menyingkirkan Alina dari kehidupan Panji." kata Maria dalam hatiKemudian tatapan Panji beralih kepada meja rias yang kacanya pecah dan berserakan di atas lantai, ia menatap lurus dan tatapannya berubah datar pada Maria. "Kenapa kamu mengamuk dan melakukan ini semua!" tanya Panji mulai dingin.Panji pun kemudian pergi meninggalkan kamar dan ia akan kembali ke rumah sakit lagi menjaga Alina, akan tetapi Maria melarangnya. "Aku berubah pikiran Sayang, Lebih baik aku saja yang mengandung anakmu daripada perempuan kampungan itu!" Kata Maria"Lakukan saja, apapun rencanamu
"Kalau begitu selamat ya Pak, bapak akan jadi calon ayah. Usia kandungan istri bapak sekitar tujuh minggu." Kata dokter yang bernama Vina itu."I-istri saya hamil dok?" tanya Panji dengan suara yang terbata. Ia merasa sangat bahagia akhirnya impiannya menjadi seorang ayah akan segera terwujud dengan hamilnya Alina.Dokter Vina pun mengangguk lalu permisi karena akan mengecek pasien yang lainnya. "Baiklah kalau begitu saya permisi, dan pasien jika sudah sadar boleh pulang dia hanya memerlukan istirahat yang cukup vitamin dan jangan terlalu capek." Nasihat dari dokter Vina sebelum pergi."Baik dok, baik saya akan menjaga istri saya dengan baik," jawab Panji dengan antusias.Panji menghampiri Alina dan mengecup kening wanita itu dengan sangat lembut, lalu memandang wajah pucatnya dan merapikan anak rambut yang menghalangi wajahnya. Berulang kali Panji mencium punggung tangan Alina sebagai ucapan rasa syukur dan berterima kasihnya karena Alina telah mengandung anaknya.Beberapa saat Panji
Setelah makan malam Panji dan Aron pergi bersama untuk menemui tawanan yang telah tertangkap di markas besar milik Panji. Keduanya menaiki mobil yang sama dengan panjang yang duduk memegang setir mobil.Kedua pria berbeda usia itu telah tiba di sebuah gudang tua yang terletak di dekat pinggiran kota dan dekat dengan kantor Bank cabang yang sudah terbakar.Panji dan Aaron segera turun dari mobil setelah mobil terparkir rapi di halaman gudang, keduanya disambut oleh beberapa anak buah Panji dan kedua larva yang sudah menunggunya sejak tadi sore."Bagaimana mereka? Apakah mereka sudah mengatakan yang sejujurnya? Tanya Panji pada dua larva."Belum bos, bahkan kedua pria itu rela mati asalkan tidak membocorkan siapa yang menyuruh mereka," kata Rama"Kalau begitu, buka pintunya!" perintah Aron dengan suara yang dingin.Tanpa aba aba lagi Aroon mencengkeram rahang salah satu orang yang sudah menghancurkan kantor cabangnya."Apakah kalian masih tidak mau memberitahukan siapa yang menyuruh kal
Braakk"Apa yang terjadi?" Tanya Lisa panik saat mengetahui mobil mereka ditabrak oleh kendaraan di belakangnya."Tenang dulu Ma, Mama jangan panik. Biar mereka yang mengatasi, Mama tunggu saja di dalam mobil!" Kata Arun mengelus punggung Lisa agar ia menjadi lebih tenang.Duo larva turun lebih dulu untuk mengecek apa yang terjadi, ternyata seorang pengendara motor telah terkapar di belakang mobilnya. Mungkin karena pengendara itu mengantuk atau karena apa, yang jelas pengendara motor itu yang salah. Rama kemudian mengetuk pintu kaca mobil Panji dan memberitahukan apa yang terjadi.Panji pun mengangguk dan ia menyerahkan semuanya kepada kedua orang kepercayaannya itu. Kemudian Panji melanjutkan perjalanannya untuk pulang ke rumah bersama kedua orang tuanya yang di mana Maria sudah menunggu lama.Rama dan Dion kemudian membawa korban ke rumah sakit dan ternyata benar jika korban dalam keadaan mabuk. Dia mengendarai motor sambil mabuk entah apa yang terjadi dengannya. Setelah Rama menga
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.