Adult story 21+ Setelah sadar kehormatannya diambil paksa di luar kendalinya. Mutia nekat melakukan cara agar Firheith mau bertanggung jawab, karena Mutia tahu. Firheith hanya menjadikan wanita sebagai tempat pelampiasan nafsunya, setelah itu dicampakkan karena berpikir semuanya bisa diselesaikan dengan uang. Mana pernah Firheith berkomitmen menikah? Itu seperti dalam khayalan. Tapi Mutia akan membuktikannya, kalau pria itu akan setuju. Bukan dengan cara menangis atau bunuh diri, melainkan cara lain yang membuat Firheith lemah. "Licik! Hentikan kekonyolanmu dan sebutkan berapa hargamu? Lagi pula, harusnya kamu berterima kasih karena kehangatan yang kuberikan. Dirimu tidak berakhir di kuburan, Mutia!" "Mati lebih terhormat daripada kehormatanku kamu renggut, Fir! Aku tidak butuh uangmu tapi nikahi aku atau...." "Berhenti, Mutia!" Masuk ke dalam keluarga Firheith merupakan petaka, saat ibu dan adiknya tidak menerima karena Mutia yang dianggap miskin. Namun, semakin masuk ke dalam keluarga itu. Mutia menemukan sebuah rahasia yang tidak ia sangka-sangka! đFollow Instagram untuk visual dan spoiler cerita: meidiana.ayyara
View MoreFirheith langsung mengikuti telunjuk Mutia yang menuding dibalik pohon palem. Adam terlihat hanya berdua dengan Celine tanpa Niel, meskipun Firheith merasa aneh jika Adam mau diajak bertemu Celine di tempat ramai seperti ini. Apalagi adiknya itu yang tidak biasa bangun pagi jika weekend. âDengarkan baik-baik apa yang mereka ributkan,â ujar Mutia dengan setengah berbisik pada Firheith yang ia tatap serius. Firheith mengangguk sambil merengkuh pinggang Mutia. Terlihat diam namun menguping semua pembicaraan adik dan pria yang dianggapnya tak tahu malu itu. âAku tidak mencintaimu Celine! Kau terlalu muda untukku!â Adam bersikeras menolak, kepala Celine terus-menerus menggeleng.âTapi aku mencintaimu, AdamâŚ,â rengek Celine dengan mengejar pria itu walau berjalan menjauh. âDasar brengsek! Keras kepala sekali kau ini!â Adam terpaksa berbalik badan dengan emosi yang mati-matian ia tahan. âBisa kau tidak mengikuti terus, huh?!âSebenarnya Adam juga merasa sial tak sengaja bertemu Celine di
Sudah tak bisa di deskripsikan lagi betapa bahagianya Firheith mendengar harapan yang selama ini ia pupuk pada Mutia, akhirnya dapat terwujud. Firheith memandangi Muitia penuh arti dan lebih dalam, dengan senyuman lepas hingga kedua lesung pipinya terlihat. Begitupun juga Mutia yang tak merasakan dilema lagi di hatinya. Setelah belakangan ia kerap menyimpan dan meyakinkan perasaannya yang abu-abu.Cup!Bibir Mutia dikecup dengan tiba-tiba oleh Firheith secara tiba-tiba dan sensasi kejutan itu membuat Mutia tertegun dalam sesaat.âAku juga sangat mencintaimu, Baby,â kata Firheith Lander yang kemudian mendaratkan kecupan di kening Mutia.Mutia mengerjap, Firheith pun menciumi pipi kanan dan kirinya hingga Mutia memejamkan mata. Desir di hatintinya membuat Mutia kini memasarahkan diri, sehingga Firheith kemudian memberi ciuman intens di bibir sensual Mutia yang lezat.Ciuman luar biasa ketika lama kelamaan dapat menggugurkan seluruh pakaian keduanya. Lantaran Firheith yang mudah terbak
Rupanya mengejar kenikmatan itu masih berlanjut di kamar mandi. Setelah alibi Firheith yang masih ketagihan ingin mengulang, mengatasnamakan mandi bersama di dalam bathub. Nyatanya bukan sekadar gosokan sabun biasa, tatkala sentuhan Firheith merambah ke mana-mana. Terutama di bagian sensitif Mutia yang dengan cepat tersulut gairah. Di kesunyian kamar mandi, tepukan kulit beradu keras. Menyaingi desahan keduanya yang bertukar peluh deras saat klimaks itu akan datang. âHoney⌠Ahhhh!ââAku mencintaimu, Baby,â bisik Firheith sambil memeluk erat dada Mutia di kala entakannya yang terakhir.Napas mereka berdua kencang berderu. Hingga tetes terakhir, Firheith barulah melepas Mutia dan memandikannya dalam artian sesungguhnya. Berjanji tak akan memintanya lagi, mengingat Mutia yang sedang hamil. âTerima kasih untuk segala cintamu yang luar biasa hari ini,â kata Firheith setelah itu menciumi kening Mutia dan menariknya ke dalam pelukan. Berharap kalimat cintanya juga terbalas saat ini. N
Panas! Gairah di tubuh Firheith menyala berkat lidah Mutia yang meliuk di dada. Firheith tak menyangka Mutia bisa melakukan ini, setelah beberapa kali pergulatannya di atas ranjang hanya Firheith yang mendominasi. Seolah tak mau kalah dengan tingkah nakal istrinya. Tangan Firheith mulai menjelajah ke dalam dress Mutia dan mendapatkan yang ia mau. "Kau sudah basah, Baby?" Firheith bertanya dengan suara parau tanpa berhenti membelai permukaan lembut itu."Nghhh...," lenguh Mutia semakin liar, mencumbu kulit dada Firheith sampai ke leher.Firheith mengerang pelan, menikmati sentuhan Mutia yang provokatif. "Ohh! Baby... Maukah kau mengisap yang lain?" tanyanya ketika ia mendambakan itu menjadi nyata. Ia ingin merasakan hangatnya mulut Mutia menyandera hal yang paling istimewa dalam dirinya. Mendengar itu, Mutia segera menghentikan aktivitasnya. Dengan wajah sayu ia memandangi suaminya yang tampan. Tak luput melalui senyumannya yang begitu manis, selegit gula jawa itu pula. Mampu me
Firheith mengangguk, karena ia telah mendengar sendiri betapa marahnya Gabriel kali ini pada Celine. Namun, perhatiannya tersita ketika ia merasakan sebuah usapan lembut di bahu. âYa, Baby?ââSebaiknya, kita jangan masuk ke dalam rumah dulu, ya. Aku tidak enak pada papa dan mama, jika melihat kita lewat. Lagi pula, kita juga tidak tahu apa yang terjadi di dalam, bukan?â usul Mutia berbisik, âMereka pasti canggung.ââKau benar, Mutia.ââApa kita pergi lagi saja? Aku tak enak takut dianggap lancang ketahuan menguping, Fir,â kata Mutia yang tak suka ikut campur urusan orang lain. âTidak akan ada yang berani mengatakan itu, Baby.â Firheith menenangkan Mutia, dengan menarik bahunya ke dalam dekapan. Puncak kepala Mutia dikecupnya dengan lembut, kehangatan pelukan Firheith sekejap saja memberi rasa nyaman bagi Mutia di dada Firheith. Namun, pelukan mereka berdua tak berlangsung lama. Kedekatan Firheith dan Mutia terkacaukan bunyi tamparan yang sangat keras. âFirâŚ,â sebut Mutia dengan
âTentu saja aku mau kau suapi, Fir. Mungkin, bawaan bayi mintanya begitu,â jawab Mutia sambil mengelus perutnya dan tersenyum senang. Akhirnya, keinginannya segera terkabulkan. Akan tetapi Firheith tak memberi respon apapun. Mutia heran, lalu menatap suaminya itu yang duduk di sisinya. Di matanya, Firheith seperti melihat sesuatu dengan serius. Lalu Mutia coba mengikuti arah matanya ke depan. Dan begitu Mutia tahu, kedua netranya pun terbeliak. âBukanya⌠Itu Celine, ya?âFirheith langsung menoleh pada Mutia, kepalanya mengangguk tapi cenderung masih diam. âLantas, pria yang bersama Celine itu juga⌠Kalau dilihat dari belakang, sepertinya aku kenal,â gumam Mutia sambil mengetuk-ngetuk telunjuk di dagu. Firheith juga tahu siapa sosok yang bertemu Celine. Hanya saja ia tak mengatakannya. Namun dalam hatinya membatin, mengapa Adam sampai membuat adiknya menangis?Sejak kapan mereka berdua saling mengenal? Celine masih SMA, sedangkan Adam Janssen berkepala empat. Dilihat dari perband
Suara desahan Mutia melengking seksi di kamar hotel itu. Kala Firheith lah pelakunya yang masih betah di bawah sana menekan titik sensitif Mutia dengan sentuhan yang semakin dalam. "Baby, di sini sangat lezat. Apa kau suka permainanku tadi?" tanya Firheith dengan menengadahkan wajahnya memandang Mutia yang napasnya tersengal setelah pelepasan itu. Mutia tak menjawab apapun, tapi semburat di wajahnya menjawab segalanya jika tadi Firheith sangat mengesankan. Ekspresi yang menggemaskan. Firheith kemudian merangkak ke atas tubuh setengah polos Mutia yang seksi dan membelai perut Mutia yang mulai membuncit. "Anak kita masih sangat kecil. Tapi aku sudah tak sabar ia cepat lahir," ujar Firheith terlihat senang sekali menciumi perut Mutia. "Benarkah sekarang kau menginginkan bayi ini, Fir?" Meski berulang kali Firheith mengatakan iya. Tetapi karena Firheith dulunya terpaksa menikahinya karena ia ancam, rasanya mustahil. "Bayi kita, Mutia. Bukan bayi ini," ralat Firheith cepat. Ia lebih
Mutia tersipu malu kemudian pergi menuju gerbang setelah Firheith melepas pelukan. Bahkan Mutia yang biasa menyapa Adam, kali ini sampai lupa karena perhatiannya terus menuju pada Firheith. "Bye, Baby. Jangan lupa mengabariku kalau pulang nanti!" Tak ingin Mutia lupa, Firheith kembali mengingatkan sambil melambaikan tangan dan mengawasinya hingga benar-benar masuk ke dalam gerbang sekolah. Si lesung pipi ini menjadi over protektif karena adanya Adam yang Firheith yakini masih mengincar istrinya itu. "Kau sudah lihat kemesraan kami berdua?" sindir Firheith sengaja melewati Adam dengan menyenggol bahunya. Adam menoleh kesal. "Kemesraan palsu?" ejeknya. Rahang Firheith mengetat. "Matamu buta, tidak bisa membedakan mana yang sungguhan dan tidak, huh?" Dengan mudahnya Firheith tersulut emosi lalu melayangkan pukulan di bibir Adam tanpa dapat dihindari. "Ouch!" erang Adam terhuyung langkah, karena pukulan Firheith yang begitu keras. "Itu baru peringatan untukmu! Jika kau sampai beran
Tadi malam perasaan Mutia dan Firheith hanya melakukan sekali. Namun kenapa sampai pagi ini ketika bangun rasanya bekas penyatuan itu masih melekat? Mengulum bibirnya, Mutia memandangi Firheith yang wajahnya berada di samping lehernya. Firheith masih memeluknya erat saat baru membuka kelopak mata. Anehnya, kali ini Mutia tak bisa marah seperti biasanya, karena Firheith memenuhi janjinya yang tidak akan meminta lebih. Tidak seperti lalu yang tidak cukup sekali berhubungan. "Ogh!" Firheith menggeliat, Mutia menahan napas ketika kulitnya yang masih polos bersentuhan dengan Firheith. Walau malam itu sudah jelas tahu bagaimana bentuk tubuh masing-masing. Tetap saja Mutia merasa canggung. "Kau sudah bangun, hum?" Dengan suara serak yang terdengar jantan itu, Firheith menyapa Mutia tepat di telinganya. Mutia menyeret ludahnya susah payah dan mengangguk. "Iya," jawabnya lirih. "Selamat pagi istriku tercinta." Kemudian Firheith mengatakan itu dengan manis dan mengecup pipi Mutia. Pipi
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.