Share

Bab 44. Ngambek

Suara desahan Mutia melengking seksi di kamar hotel itu. Kala Firheith lah pelakunya yang masih betah di bawah sana menekan titik sensitif Mutia dengan sentuhan yang semakin dalam.

"Baby, di sini sangat lezat. Apa kau suka permainanku tadi?" tanya Firheith dengan menengadahkan wajahnya memandang Mutia yang napasnya tersengal setelah pelepasan itu.

Mutia tak menjawab apapun, tapi semburat di wajahnya menjawab segalanya jika tadi Firheith sangat mengesankan.

Ekspresi yang menggemaskan. Firheith kemudian merangkak ke atas tubuh setengah polos Mutia yang seksi dan membelai perut Mutia yang mulai membuncit.

"Anak kita masih sangat kecil. Tapi aku sudah tak sabar ia cepat lahir," ujar Firheith terlihat senang sekali menciumi perut Mutia.

"Benarkah sekarang kau menginginkan bayi ini, Fir?"

Meski berulang kali Firheith mengatakan iya. Tetapi karena Firheith dulunya terpaksa menikahinya karena ia ancam, rasanya mustahil.

"Bayi kita, Mutia. Bukan bayi ini," ralat Firheith cepat. Ia lebih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anis Eko
nah Celine udh mulai ketahuan sma fir
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status