Share

Bab 45. Kejadian di Restoran

“Tentu saja aku mau kau suapi, Fir. Mungkin, bawaan bayi mintanya begitu,” jawab Mutia sambil mengelus perutnya dan tersenyum senang. Akhirnya, keinginannya segera terkabulkan.

Akan tetapi Firheith tak memberi respon apapun. Mutia heran, lalu menatap suaminya itu yang duduk di sisinya.

Di matanya, Firheith seperti melihat sesuatu dengan serius. Lalu Mutia coba mengikuti arah matanya ke depan. Dan begitu Mutia tahu, kedua netranya pun terbeliak.

“Bukanya… Itu Celine, ya?”

Firheith langsung menoleh pada Mutia, kepalanya mengangguk tapi cenderung masih diam.

“Lantas, pria yang bersama Celine itu juga… Kalau dilihat dari belakang, sepertinya aku kenal,” gumam Mutia sambil mengetuk-ngetuk telunjuk di dagu.

Firheith juga tahu siapa sosok yang bertemu Celine. Hanya saja ia tak mengatakannya. Namun dalam hatinya membatin, mengapa Adam sampai membuat adiknya menangis?

Sejak kapan mereka berdua saling mengenal? Celine masih SMA, sedangkan Adam Janssen berkepala empat. Dilihat dari perbandin
Madinah Ayyara

Hai, pembaca kesayangan Ay semua. Selamat membaca up kedua ini ^=^, jika kalian menyukai buku ini. Boleh banget, dengan memberi ulasan 5 bintang di bawah ikhtisar cerita. Terima kasih dan selamat membaca....

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Anis Eko
hah apa Celine hamil Anak adam
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status